SuaraSumsel.id - Pada bulan Jul 2024, Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami deflasi sebesar 0,29% (mtm) pada Indeks Harga Konsumen (IHK). Pencapaian tersebut meningkat dibandingkan pada Juni 2024, yang mengalami deflasi 0,03 persen.
Salah satu faktor pendukungnya ialah adanya kerjasama antar daerah guna menyediakan pasokan / cadangan. Deputi Direktur M. Latif mengungkapkan jika secara tahunan, realisasi inflasi Sumsel tercatat menurun sebesar 1,87% (yoy) dari bulan sebelumnya (2,48%; yoy).
"Inflasi Provinsi Sumatera Selatan yang terkendali tidak terlepas dari upaya dan peran aktif Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumsel mengendalikan inflasi melalui strategi 4K, yaitu Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif," ujarnya dalam keterangan persnya kepada Suara.com, Senin (5/8/2024).
Pencapaian indeks harga konsumen ini juga sejalan dengan inflasi nasional yang menurun menjadi sebesar 2,13% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya (2,51%; yoy).
Berikut 5 (lima) komoditas utama penyumbang deflasi pada bulan Juli yakni bawang merah, cabai merah, tomat, daging ayam ras, dan ketimun dengan andil pada masing-masing komoditas sebesar -0,17%, -0,16%, -0,12%, -0,07%, -0,04% secara berturut-turut (BPS, 2024).
"Penurunan harga bawang merah, cabai merah, tomat, dan ketimun disebabkan oleh melimpahnya pasokan sejalan dengan masuknya musim panen di daerah sentra yang juga didukung dengan cuaca yang kondusif," ujarnya menjelaskan.
Sementara itu, penurunan harga daging ayam ras terus berlanjut seiring dengan turunnya harga jagung dan Day Old Chicks (DOC).
TPID Provinsi Sumatera Selatan secara aktif melaksanakan sidak pasar di berbagai daerah di Sumatera Selatan untuk memastikan ketersediaan pasokan di Sumatera Selatan.
TPID juga melaksanakan Gerakan Tanam (Gertam) Bawang Merah dan Cabai Serentak se-Sumatera Selatan untuk memastikan stok bawang merah dan cabai mencukupi.
Baca Juga: Jakabaring Sport City dan BUMD Sumsel Lainnya Rugi dan Tidak Aktif
"Upaya ini juga diperkuat dengan Kerjasama Antar Daerah (KAD) antara Kota Palembang dan Kabupaten Kulonprogo, Jawa Tengah, guna menjamin pasokan cabai merah. Keterjangkauan harga dan kelancaran distribusi komoditas dilakukan dengan mensinergikan dan mengkoordinasikan berbagai instansi dalam subsidi harga, subsidi angkutan, maupun subsidi operasional lain dalam rangka pelaksanaan pasar murah," ucapnya menjelaskan.
Pengendalian inflasi juga didukung dengan komunikasi yang efektif melalui High Level Meeting (HLM) dan rapat koordinasi rutin TPID se-Sumsel.
Sebagai langkah lanjutan untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi ke depan, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Juli 2024 mempertahankan BI-Rate sebesar 6,25%.
Keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter yang pro-stability sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.
Kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga.
Kebijakan sistem pembayaran diarahkan untuk memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran. Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah masih tingginya ketidakpastian pasar global.
Berita Terkait
-
Jakabaring Sport City dan BUMD Sumsel Lainnya Rugi dan Tidak Aktif
-
Solusi Berkelanjutan: Pakan Ikan Berbasis Maggot Mengubah Pokdakan Tunas Makmur
-
Kinerja BUMD Sumsel Dipertanyakan, Banyak yang Rugi dan Tak Ada Aktivitas
-
Kolaborasi Bank Sumsel Babel dan MNC Bank Teken MoU, Tingkatkan Potensi Bisnis
-
Tragedi Malam Jumat: Istri di Belitung Habisi Nyawa Suami dengan Lima Tusukan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Palembang Uji Coba Jalan Satu Arah di Jalan AKBP Cek Agus Mulai 2 Oktober, Warga Siap-siap!
-
Strategi Jitu Semen Baturaja, Laba Bersih Melejit 952 Persen di Semester I 2025
-
Untuk K-Popers Garis Keras: Panduan Bikin Miniatur Idolamu Jadi 'Photocard' Edisi Terbatas
-
Sekda Edward Candra Pimpin Finalisasi, Sumsel Siap Jadi Tuan Rumah Pornas Korpri XVII
-
Avatar Gaming Standar Itu Membosankan! Ini Cara Bikin Logo Custom Pakai Miniatur AI