Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 02 Juli 2024 | 22:45 WIB
Ilustrasi rokok. Beras dan rokok Kretek penyumbang terbesar (pixabay)

SuaraSumsel.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Sumatera Selatan (Sumsel) pada Maret 2024 mencapai 1,1 juta atau berkurang 61,4 ribu orang apabila dibandingkan Maret 2023 yang berjumlah 984,24 ribu orang.   

"Persentase penduduk miskin di Sumsel pada Maret 2024 mencapai 10,97 persen, atau berkurang dibandingkan Maret 2023 sebesar 0,81 persen," kata Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto di Palembang, Selasa.  

Ia menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan selama periode Maret 2023 - Maret 2024, di antaranya pertumbuhan ekonomi Sumsel Triwulan I 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,06 persen secara tahunan (year on year/yoy).  

Pada Februari 2024, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,97 persen. Angka itu terjadi penurunan dibandingkan Februari 2023 yang sebesar 4,53 persen. "Inflasi Sumsel periode Maret 2024 relatif terkendali, serta berbagai program bansos dikucurkan pada Januari-Maret 2024," jelasnya.

Baca Juga: Tol Palembang-Betung Ditarget Dikebut, Hutama Karya Raih PMN Rp 1 Triliun

Ia mengatakan penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

"Garis kemiskinan pada Maret 2024 adalah sebesar Rp554.197 per kapita per bulan," ujarnya.

Wahyu mengatakan Komoditi yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan umumnya hampir sama antara perkotaan dan perdesaan.

"Beras dan rokok kretek filter masih memberi sumbangan terbesar yakni 19,64 persen dan 10,26 persen di perkotaan. Di pedesaan, beras memberi sumbangan sebesar 25,38 persen dan rokok kretek filter 11,52 persen," katanya [ANTARA]

Baca Juga: Sumsel Lumbung Pangan dan Energi, Hilirisasi Jadi Kunci Peningkatan Ekonomi

Load More