SuaraSumsel.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) telah melakukan perbaikan sekitar 8.300 rumah masyarakat miskin tidak layak huni.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni pada rapat paripurna istimewa peringatan hari jadi provinsi setempat ke-78, di Palembang, Rabu, menjelaskan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) bersama 17 pemerintah kabupaten dan kota dalam provinsi setempat yang telah berjalan dengan baik itu perlu dilanjutkan dengan kualitas yang lebih baik.
Untuk mengoptimalkan kegiatan perbaikan RTLH milik masyarakat miskin, pada 2024 pihaknya menjalankan Program Gerakan Serentak (Gertak) Bedah RTLH.
"Tahun ini kami bertekad mempercepat pengurangan rumah tidak layak huni melalui Program Gertak Bedah RTLH di wilayah provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu," ujarnya. Program Gertak Bedah RTLH akan didanai dari berbagai sumber seperti APBD, APBN, zakat ASN/PNS melalui Baznas, dan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Jumlah rumah masyarakat miskin yang akan dibedah melalui Program Gertak 2024 sekitar 6.000 unit yang disurvei tim apakah kondisinya benar-benar tidak layak huni dan milik masyarakat kurang mampu.
Setelah Program Gertak Bedah RTLH tersebut, kata dia, pada tahun-tahun berikutnya diupayakan perbaikan dengan jumlah unit yang lebih banyak.
Untuk menjangkau sasaran bedah rumah yang lebih luas, selain mengalokasikan dana APBD dan memperjuangkan bantuan pemerintah pusat, pihaknya juga berupaya mendorong ASN/PNS menyalurkan zakat, infak, dan sedekah lebih banyak lagi ke Baznas, serta pihak perusahaan milik pemerintah dan swasta yang beroperasi di wilayah Sumsel meningkatkan penyaluran dana CSR untuk program bedah RTLH.
Sementara itu Ketua DPRD Provinsi Sumsel Anita Noeringhati pada kesempatan yang sama mengatakan pihaknya akan mendukung program pro rakyat yang telah dijalankan Pj Gubernur Agus Fatoni.
"Sinergisitas yang telah terjalin dengan baik antara DPRD dan Pemprov Sumsel perlu dilanjutkan sehingga program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat bisa berjalan sebagaimana harapan bersama," ujar Anita. [ANTARA]
Baca Juga: Kopi Sumsel Penuhi 26 Persen Produksi Kopi Nusantara tapi Mengapa Belum Terkenal?
Berita Terkait
-
Kopi Sumsel Penuhi 26 Persen Produksi Kopi Nusantara tapi Mengapa Belum Terkenal?
-
Pj Gubernur Agus Fatoni dan Kadin Promosikan Kopi Sumsel Mendunia
-
Satu Korban Tenggelam Diseret Banjir Bandang Musi Rawas Utara Belum Ditemukan
-
PJ Gubernur Fatoni Ingatkan ASN Sumsel Disiplin Masuk Kerja Usai Libur Lebaran
-
Banyak Truk Bandel Padahal Dilarang Melintas Saat Arus Mudik di Jalintim
Terpopuler
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- Pemain Arsenal Pilih Bela Timnas Indonesia Berkat Koneksi Ayahnya dengan Patrick Kluivert?
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
- Setajam Moge R-Series, Aerox Minggir Dulu: Inikah Wujud Motor Bebek Yamaha MX King 155 Terbaru?
- Cara Membedakan Sepatu Original dan KW, Ini 7 Tanda yang Harus Diperiksa
Pilihan
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
-
Rafael Struick Mandul, Striker Lokal Bersinar Saat Dewa United Gilas Klub Malaysia
-
5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Kuat untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Vietnam Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Tapi Warganya: Ekonomi Aja Sulit!
Terkini
-
Converse Chuck 70 vs Classic All Star: Lebih Mahal, Apa Benar Chuck 70 Jauh Lebih Unggul?
-
Adidas Samba: Dari Lapangan Hijau ke Puncak Tren Fashion, Kenapa Semua Orang Menggilainya?
-
Lebih dari Sekadar Sepatu Lari: Transformasi Asics Gel NYC dari Track ke Dunia Catwalk
-
New Balance 550: Kebangkitan Ikon Basket Lawas yang Kini Jadi Raja Streetwear Dunia
-
Bank Sumsel Babel Borong 2 Penghargaan dari BP Tapera, Bukti Komitmen di Sektor Perumahan