Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Sabtu, 10 Februari 2024 | 20:08 WIB
Aktivitas Gunung Marapi pada Sabtu (10/2/2024) [Ist/Antara]

SuaraSumsel.id - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali meletus pada Sabtu sore dengan ketinggian kolom abu mencapai 700 meter di atas puncak.

Ahmad Rifandi, selaku Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi, mengungkapkan bahwa erupsi terjadi sekitar pukul 16.51 WIB. Kolom abu yang teramati memiliki warna putih hingga kelabu dan terlihat cukup tebal, condong ke arah barat daya.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5 milimeter dan durasi 50 detik," kata dia, seperti yang dikutip redaksi Suara.com dari Antara.

Erupsi gunung marapi bersamaan ketika para calon presiden, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo tengah mengadakan kampanye akbar jelang Pilpres 14 Februari nanti.

Baca Juga: 800 Hektare Lahan Pertanian Sekitar Gunung Marapi Sumbar Berpotensi Terdampak Erupsi

Arah angin di wilayah Gunung Marapi pada lapisan 3.000 ft mengarah ke Barat Daya. Letusan yang tercatat oleh PGA hingga saat ini mencapai 154 kali dengan 15 letusan terjadi di Februari 2024 sejak erupsi utama yang terjadi pada awal Desember 2023.

"Untuk hembusan, terdata sebanyak 1.016 kali dengan 160 hembusan terjadi di Februari ini," kata Ahmad Rifandi.

Letusan gunung yang belakangan semakin aktif ini diharapkan berhembus ke arah barat daya tidak mempengaruhi aktivitas penerbangan di Sumatera Barat.

"Arahnya ke Kota Padang, semoga tidak mempengaruhi jalur penerbangan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) lagi. Beberapa kali penerbangan terganggu dan dihentikan operasionalnya karena material abu yang mengganggu," kata seorang warga, Aldion.

Masyarakat di sekitar Gunung Marapi masih dilarang mendekati jarak 4,5 kilometer sesuai rekomendasi PVMBG. Selain itu warga di sekitar pegunungan diminta memakai masker untuk menghindari gangguan saluran pernapasan.

Baca Juga: Danrem 032/Wirabraja Minta Warga Jauhi Radius 4,5 Kilometer Gunung Marapi: Harusnya Tak Ditempati Lagi!

Load More