Tasmalinda
Selasa, 05 September 2023 | 18:53 WIB
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalsel pada Sabtu (24/6/2023). [ANTARA/Tumpal Andani Aritonang]

SuaraSumsel.id - Kondisi udara di Palembang kian memburuk, warga pun memprotes adanya kabut asap selama musim kemarau di Sumatera Selatan? Mereka pun menerka jika kabut asap karhutla muncul karena sengaja dibakar?

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel mencatat kualitas udara di Palembang terus memburuk sejak beberapa hari ini.

Kualitas udara di Kota Palembang memburuk sejak musim kemarau ini lantaran asap dari pembakaran juga partikel debu bertebaran.

Kepala Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis mengatakan, berdasarkan catatannya, sejak empat hari terakhir nilai PM2.5 (partikel udara) berada di atas nilai ambang batasnya (55 ug/m3).

Baca Juga: Ketua KONI Sumsel Hendri Zainuddin Ditetapkan Tersangka Korupsi Dana Hibah

“Terpantau rata-rata harian berkisar 70-90 ug/m3. Artinya kondisi udara sudah tidak baik jika terhirup langsung,” katanya, Selasa (5/9/2023).

“Hal ini karena pada malam hari angin tidak kencang, sehingga terjadi penumpukan debu ataupun residu pembakaran,” katanya melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com.

BMKG Sumsel banyak titik hotspot yang terpantau. “Menghindar kegiatan pembakaran sekecil apapun. Hemat penggunaan air. Jika beraktivitas di luar ruangan baik menggunakan masker,” katanya.

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang, Sinta Andayani mengatakan munculnya titik hotspot di Sumsel beberapa hari terakhir mengalami peningkatan  terutama di Kabupeten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir. Sehingga asap tersebut terbawa angin masuk ke Kota Palembang.

“Residu dari pembakaran tersebut menyebabkan kualitas udara di Palembang cenderung tidak sehat,” katanya.

Baca Juga: Antara Tokoh NU dan Usulan Fraksi Golkar, Siapa PJ Gubernur Sumsel Dipilih Mendagri Tito Karnavian?

Ada salah satu cara praktis bagi masyarakat untuk mendeteksi udara tidak sehat. “Jika bernafas tercium ada bau asap pembakaran, maka itu termasuk kategori udara tidak sehat,” katanya.

Sinta pun menghimbau  kepada seluruh masyarakat untuk memakai masker medis bila beraktifitas di luar ruangan.

Load More