Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 20 Agustus 2023 | 12:27 WIB
Lomba Perahu Bidar. Bahan baku perahu bidar makin sulit dicari. [Andhiko/Suara.com]

SuaraSumsel.id - Tradisi perahu bidar di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) memang sudah lama populer. Perahu bidar ialah perahu dengan bentuk yang ramping dan panjang.

Adapun panjang perahu bidar bisa mencapai 50 meter dengan 50 pendayung. Sayangnya bahan baku membuat perahu bidar makin sulit dicari kini. Dalam membuat perahu bidar, setidaknya butuh satu tegakan pohon tinggi harusnya lebih dari 50 meter.

Kekinian diakui masyarakat Palembang sulit mencari kayu guna membuat perahu bidar. Warga Ulu Palembang, Sofian menceritakan bagaimana pun bisa membuat perahu bidar berdasarkan keterampilan turun temurun dari keluarga.

Membuat perahu bidar memang membutuhkan keahlian dan skil guna mengetahui keseimbangan kapal bidar. Namun, diakui Sofian, yang paling sulit saat ini, ialah mencari bahan bakunya.

Baca Juga: Karhutla Bikin Jarak Pandang Tol Palindra di Ogan Ilir Sumsel Menurun

"Dahulu biasanya memang mencari pohon-pohon besar, dengan ketinggian, setidaknya lebih dari puluhan meter," ujar ia.

Sofian mengungkapkan jika panjang perahu bidar sebenarnya beragam tergantung kebutuhan pemilik. Karena ukuran perahu bidar disesuaikan dengan biaya yang dimiliki.

Diakui Sofian, jika dahulu perahu bidar memang sebuah tradisi masyarakat sekaligus penanda kelas ekonomi. Biasanya, pelaut atau nelayan kelas tertentu yang memang berniat membuat perahu bidar.

"Biaya perahu bidar bisa bermacam-macam, tergantung ukurannya. Paling panjang itu ada yang bisa 50 meter, dan tentu mahal, tergantung bahan baku. Itu yang sulit dicari, butuh tegakan pohon tinggi," ujar pembuat perahu bidar ini.

Dia pun mengungkapkan masyarakat Palembang memang cenderung mencari kayu sebagai bahan baku pembuatan perahu bidar dengan kualitas baik. 

Baca Juga: Lengkap! Berikut Nama-Nama Bawaslu Kota dan Kabupaten Se-Sumsel yang Dilantik Hari Ini

"Kayu pohon yang dari hutan alam, kualitasnya bagus, tetapi kan sekarang makin sulit dan tidak sembarangan bisa ditebas. Ini yang bikin harga bidar bermacam-macam, dan rata-rata mahal," ujarnya mengakui.

Jumlah perahu bidar di Palembang yang makin menurun diakui Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin. Ia menyebut setidaknya ada 8 pemilik perahu bidar yang masih eksis saat ini.

Perahu-perahu bidar ini pun sering dipakai saat lomba atau peringatan hari penting di Palembang. "Dahulu jumlah bidar ada puluhan, memang bahan bakunya yang sulit sekarang termasuk perawatannya mahal," ujarnya.

Load More