SuaraSumsel.id - Tradisi perahu bidar di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) memang sudah lama populer. Perahu bidar ialah perahu dengan bentuk yang ramping dan panjang.
Adapun panjang perahu bidar bisa mencapai 50 meter dengan 50 pendayung. Sayangnya bahan baku membuat perahu bidar makin sulit dicari kini. Dalam membuat perahu bidar, setidaknya butuh satu tegakan pohon tinggi harusnya lebih dari 50 meter.
Kekinian diakui masyarakat Palembang sulit mencari kayu guna membuat perahu bidar. Warga Ulu Palembang, Sofian menceritakan bagaimana pun bisa membuat perahu bidar berdasarkan keterampilan turun temurun dari keluarga.
Membuat perahu bidar memang membutuhkan keahlian dan skil guna mengetahui keseimbangan kapal bidar. Namun, diakui Sofian, yang paling sulit saat ini, ialah mencari bahan bakunya.
"Dahulu biasanya memang mencari pohon-pohon besar, dengan ketinggian, setidaknya lebih dari puluhan meter," ujar ia.
Sofian mengungkapkan jika panjang perahu bidar sebenarnya beragam tergantung kebutuhan pemilik. Karena ukuran perahu bidar disesuaikan dengan biaya yang dimiliki.
Diakui Sofian, jika dahulu perahu bidar memang sebuah tradisi masyarakat sekaligus penanda kelas ekonomi. Biasanya, pelaut atau nelayan kelas tertentu yang memang berniat membuat perahu bidar.
"Biaya perahu bidar bisa bermacam-macam, tergantung ukurannya. Paling panjang itu ada yang bisa 50 meter, dan tentu mahal, tergantung bahan baku. Itu yang sulit dicari, butuh tegakan pohon tinggi," ujar pembuat perahu bidar ini.
Dia pun mengungkapkan masyarakat Palembang memang cenderung mencari kayu sebagai bahan baku pembuatan perahu bidar dengan kualitas baik.
Baca Juga: Karhutla Bikin Jarak Pandang Tol Palindra di Ogan Ilir Sumsel Menurun
"Kayu pohon yang dari hutan alam, kualitasnya bagus, tetapi kan sekarang makin sulit dan tidak sembarangan bisa ditebas. Ini yang bikin harga bidar bermacam-macam, dan rata-rata mahal," ujarnya mengakui.
Jumlah perahu bidar di Palembang yang makin menurun diakui Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin. Ia menyebut setidaknya ada 8 pemilik perahu bidar yang masih eksis saat ini.
Perahu-perahu bidar ini pun sering dipakai saat lomba atau peringatan hari penting di Palembang. "Dahulu jumlah bidar ada puluhan, memang bahan bakunya yang sulit sekarang termasuk perawatannya mahal," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Sedang Berlangsung! Live Streaming Lomba Bidar Dan Parade Perahu Hias di Sungai Musi
-
Berbeda Dengan Perahu Dragon, Ini 4 Keunikan Perahu Bidar Palembang
-
Menikmati Kelezatan Tekwan di Pinggir Danau Sipin Kota Jambi
-
Acara Lomba 17 Agustus di Palembang Ricuh, Anggota TNI Bawa Sajam Berakhir Damai
-
Masuk Group 1 Liga 2 Bersama 6 Tim Lainnya, Fans Wanti-Wanti Sriwijaya FC Hadapi Klub Ini
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Cek Fakta: Viral Video Cak Imin Bicara Pemutihan Utang BPJS, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Isu Menkeu Purbaya Curiga Permainan Bunga Rp285,6 Triliun Bikin TPG Telat
-
Semen Baturaja Sabet 3 Penghargaan GRC 2025, Bukti Tata Kelola dan Kepemimpinan Unggul
-
UMKM Panen Rezeki di Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Gubernur Dorong Produk Lokal Naik Kelas
-
1.863 Peserta Serbu Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Terbesar Sepanjang Penyelenggaraan