Kelompok transpuan ini dilibatkan sebagai Master of Ceremony (MC) dengan kreasi mereka dalam rangka menghibur, beberapa diantaranya diberikan kesempatan menyampaikan aspirasi.
“Kalau secara umum tidak semua tempat, hanya kabupaten dan kota tertentu, karena mereka ini ada kelompok masing-masing. Tapi, kalau di Empat Lawang, kami memang memberikan kebebasan kepada mereka untuk ikut kampanye, meramaikan kegiatan kami dan menyampaikan keinginan untuk bantuan misalnya,” sambung dia.
Saat disinggung mengenai bantuan yang tidak berlanjut pasca kampanye, David menerangkan bahwa kebijakan bantuan yang dimaksud oleh transpuan tersebut memang bukan menjadi tanggung jawab penuh partai politik, sebab yang memiliki kebijakan dalam penyaluran bantuan secara penuh yakni Pemerintah.
Partai politik memang hanya memfasilitasi program bantuan dari divisi DPD Partai Golkar berupa modal usaha, hal ini diharapkan dapat sedikit membantu kebutuhan ekonomi bagi para transpuan khususnya yang terlibat dalam kegiatan kampanye.
Baca Juga: Gelar Zikir Akbar di Sumsel, Airlangga Hartanto: Semua Partai Ingin Berkomunikasi Dengan Golkar
“Sebenarnya terkait bantuan itu kembali lagi ke disnaker dan dinsos, karena kita sebagai partai akan mengiring kebijakan dari kepala daerah. Pengaruh dari kebijakan pemerintah yang menjabat, bukan dari partainya. Kalau kita kan memberikan bantuan kepada mereka biasanya dalam bentuk UMKM, jadi mungkin kita bisa memberikan bantuan permodalan, alat dll. Karena kelompok mereka ini tertentu, ada yang bergerak di bidang salon, menjahit dan lainnya,” terangnya.
David sangat berharap, kolaborasi terhadap kelompok waria yang dilakukan Partai Golkar sedikitnya dapat membuat kelompok ini terbantu dan selebihnya dapat meningkatkan kapasitas menuju arah yang lebih baik, seperti turut mendorong laju perekonomian daerah masing-masing dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
“Kami akan berusaha memfasilitasi kebutuhan perekonomian mereka,” lanjutnya.
Sedangkan saat ditanya mengenai perilaku diskriminasi yang kerap menimpa transpuan, David menyampaikan sebagai warga negara, kelompok tersebut juga memiliki hak yang sama dengan masyarakat lainnya sesuai peraturan yang tertuang dalam UU No 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menjunjung tinggi perlindungan, pengakuan, jaminan dan perlakuan hukum yang adil.
Diskriminasi terhadap transpuan di Sumsel saat ini diakuinya telah mengalami penurunan kasus, hal itu sebagai salah satu bentuk keberhasilan dari sejumlah organisasi dan partai politik yang kerap menarik kelompok transpuan dalam beragam agenda untuk meyakinkan masyarakat agar bisa melibatkan waria dalam aktivitas perekonomian.
Baca Juga: Pemilu Dipastikan Derek Inflasi Sumsel, Perlu Langkah Antisipasi
Namun, meski begitu dirinya secara pribadi juga tidak memungkiri masih banyak pula masyarakat di Indonesia yang enggan menerima sikap mereka yang dipandang menyimpang dari ajaran agama, adat dan norma yang berkembang.
Berita Terkait
-
Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
-
Gubernur Herman Deru Buka Rakor Forkopimda Se-Sumsel
-
Gercep Antisipasi Arus Mudik Lebaran, Herman Deru Cek Jalur Tol Alternatif Palembang-Betung
-
Jejak Pendidikan Umi Hartati: Sarjana Ekonomi hingga Ketua Komisi yang Ditahan KPK
-
Dijerat OTT KPK, Ini Daftar Kekayaan Miliaran Umi Hartati yang Jadi Sorotan
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Warga Tanjung Sakti Lahat Ingin Blokade Jalan Nasional, Tolak Proyek Panas Bumi
-
BRI Memberdayakan Bisnis Aksesori UMKM untuk Go Global dengan Inisiatif Strategis
-
Lebaran di OKU Kacau Balau, Banjir Setinggi Lutut Rendam Rumah Warga
-
Maut di Pabrik Pusri Palembang: Karyawan Tewas Saat Lebaran, Standar K3 Dipertanyakan
-
Turis Rusia Kehilangan Motor di Palembang: Ada Apa dengan Keamanan Kota?