Tasmalinda
Rabu, 25 Januari 2023 | 09:46 WIB
Tumpukan karung beras Bulog. Bulog Sumsel Jual Beras Murah Rp8.300 Per Kilogram [Istimewa]

SuaraSumsel.id - Perum Bulog kantor wilayah Sumatera Selatan - Bangka Belitung (Sumsel Babel) menyiapkan sebanyak 8.900 ton beras untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras di pasaran daerah setempat.

Pimpinan Kantor Wilayah Bulog Sumsel Babel Mohamad Alexander mengatakan beras tersebut merupakan beras medium yang digelontorkan untuk menstabilkan di pasaran Sumsel.

Berdasarkan pemantauan harga dari data Badan Pusat Statistik dan dinas terkait di Sumsel mencatatkan saat ini harga jualnya di atas eceran tertinggi Rp9.450 per kilogram.

Kenaikan itu dilaporkan terjadi di sejumlah pasar di Sumsel yang saat ini menjual beras medium senilai Rp10.000 per kilogram ,sementara harga beras premium Rp12.000 per kilogram, kata dia.

Baca Juga: Pernah Gagal, Mantan Wagub Ishak Mekki Pastikan Maju di Pilgub Sumsel 2024

Menurutnya, Bulog Sumsel Babel menyiapkan 8.900 ton beras medium yang mana 2.500 ton di antaranya sudah disalurkan sejak awal Januari hingga Senin (23/1). “Sisanya saat ini masih ada 6.400 ton stok beras di gudang Bulog yang diperuntukkan untuk program SPHP ini,” ujarnya.

Beras yang disiapkan dalam program SPHP ini disalurkan secara langsung melalui operasi pasar, mulai dari pasar tradisional hingga ke toko ritel binaan Bulog.

Pihaknya juga mempersilahkan bagi pedagang atau masyarakat yang hendak membeli beras langsung ke gudang Bulog yang ada di cabang wilayah terdekat.

Jika membeli di gudang Bulog, mereka bisa mendapatkan beras dengan harga Rp8.300 per kilogram. Namun jika membeli di operasi pasar, mereka bisa mendapatkan harga Rp8.500 per kilogram.

“Khusus pedagang yang ingin menjual beras medium Bulog harus di bawah HET," ujarnya melansir ANTARA.

Baca Juga: Sempat Buron ke Sumsel, Pelaku Penusukan Pedagang Asongan di Karawang Dicokok Polisi

SPHP beras ini diluncurkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan komoditas tersebut di setiap daerah mulai awal Januari hingga 31 Desember 2023.

Load More