SuaraSumsel.id - Bank Indonesia (BI) Sumatera Selatan menilai inflasi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun kenaikan inflasi tersebut masih terkendali sampai dengan aktir tahun 2022.
Salah satu penyebab kenaikan inflasi Sumsel di akhir tahun lalu ialah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada September, yang berimbas sampai akhir triwulan IV.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Desember 2022 mengalami inflasi sebesar 0,48% (mtm).
Dengan perkembangan tersebut, realisasi inflasi Sumsel tercatat sebesar 5,94% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan regional Sumatera yg tercatat 6,14% (yoy).
Baca Juga: Pelaku Pemerkosaan Hanya Divonis 10 Bulan, Ortu Korban di Sumsel Minta Jokowi Tegakkan Keadilan
Sementara inflasi nasional tercatat sebesar 5,51% (yoy). "Secara tahunan, inflasi Sumatera Selatan meningkat dibandingkan dengan inflasi 2021 sebesar 1,83% (yoy), terutama dipengaruhi oleh dampak penyesuaian kebijakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada September 2022," ujar Kepala BI Sumsel, Erwin Soeriadimadja, Rabu (4/1/2023).
Meski demikian, berbagai perkembangan bulanan menunjukkan inflasi pasca kenaikan harga BBM mampu terkendali tercermin pada ekspektasi inflasi dan tekanan inflasi yang terus menurun dan lebih rendah dari prakiraan awal.
"Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang terus bersinergi menjalankan berbagai program pengendalian inflasi, termasuk dengan penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) seiring dengan Program Sumsel Mandiri Pangan di Sumatera Selatan," sambung Erwin.
Faktor pendorong inflasi Sumatera Selatan pada Desember 2022 terutama didorong dari inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,39% (mtm) dengan andil 0,42% (mtm). Selanjutnya, lima komoditas dengan andil/penyumbang inflasi terbesar pada Desember 2022 adalah daging ayam ras 0,127% (mtm), telur ayam ras 0,089% (mtm), cabai merah 0,062% (mtm), minyak goreng 0,027% (mtm) dan emas perhiasan 0,026% (mtm).
Kenaikan daging ayam ras, telur ayam ras dan minyak goreng terjadi seiring dengan peningkatan permintaan pada periode Nataru. Peningkatan harga daging ayam ras juga dipengaruhi oleh upaya pemerintah untuk menjaga harga jual di tingkat peternak yang masih mengalami kondisi oversupply melalui strategi Badan Pangan Nasional (BPN) untuk memfasilitasi penyerapan live bird oleh BUMN pangan dan perusahaan integrator dari peternak mandiri mikro dan kecil.
Baca Juga: Pengeluaran Untuk Tiket, Wisata Dan Rekreasi Picu Inflasi Sumsel Akhir Tahun 2022
Peningkatan harga komoditas cabai merah didorong oleh peningkatan permintaan dan penurunan pasokan. Secara umum, produksi komoditas cabai merah masih berlanjut meski kondisi cuaca tidak sekondusif bulan lalu seiring dengan puncak musim hujan yang tengah berlangsung di mayoritas daerah sentra.
Berita Terkait
-
Fakta Polisi Aniaya Mantan dan Todongkan Pistol Ternyata Positif Narkoba
-
Pasar Keuangan Terguncang, Utang Pemerintah Indonesia Capai Rp 3.408 Triliun
-
Rupiah Terus Loyo, Utang Luar Negeri Tembus Rp 7.134 Triliun
-
Orang RI Mulai Cemas, Kudu Mikir 1.000 Kali Untuk Belanja! Sri Mulyani Justru Diam Seribu Bahasa
-
Survei BI: Penjualan Eceran Meningkat Imbas Banyak Diskon saat Lebaran
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Antre Sejak Subuh, Warga Sumsel Berburu Pertalite dan Solar Langka
-
Harga Emas di Palembang Tembus Rp 11 Juta per Suku, Calon Pengantin Panik
-
Eks Teller BNI Palembang Gelapkan Rp5,2 Miliar demi Umroh, Uang Nasabah Raib
-
Cemburu Buta, Polisi di Palembang Aniaya Mantan dan Arahkan Pistol ke Warga
-
Siap-Siap! Dana Kaget Spesial 17 April 2025 Sudah Bisa Diklaim