Tasmalinda
Kamis, 17 November 2022 | 07:50 WIB
ilustrasi jenazah. Jasad pelajar 14 tahun ditemukan di saluran irigasi Musi Rawas, diduga korban rampok.

SuaraSumsel.id - Warga Desa di Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumatera Selatan (Sumsel) geger atas penemuan jasad yang diduga pelajar 14 tahun, FD, warga Desa V Surodadi, Kecamatan Tugumulyo.

Jasad ditemukan disaluran irigasi persawahan Desa Y Ngadirejo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Mura pada Rabu (16/11/2022) sekitar pukul 07.00 WIB.

Informasi dihimpun di lapangan, jenazah korban ditemukan oleh Triono, pemilik sawah. Saat itu Triono pergi ke sawah melihat ada jenazah korban. Setelah itu dia melaporkan penemuan itu kepada kepala desa (kades) setempat.

“Iya saya mau ngarap sawah saat keliling mau lihat air di sekitar irigasi. Pas sampai di TKP terkejut saat lihat ada mayat, habis itu saya lari lapor ke warga lain terus ke kades,” jelasnya.

Baca Juga: Sumsel Bentuk Badan Pengawas Rumah Sakit, Awasi Layanan Kesehatan

Kuat dugaan korban tewas dibunuh perampok karena saat ditemukan dalam kondisi tengkurap, terdapat luka tusuk di tubuhnya.

Sedangkan sepeda motor yang dibawa korban hilang dibawa pelaku.

Kapolres Mura  AKBP Achmad Gusti Hartono didampingi Kapolsek Tugumulyo Iptu Kosim saat dikonfirmasi membenarkan penemuan mayat korban Febri Diyanto.

“Ya ada penemuan mayat, yang diduga korban yang kemarin tidak pulang ke rumahnya. Kami saat ini masih di TKP bersama Kasat Reskrim dan anggota,” jelas Kapolsek.

Informasi diterima, korban awalnya pulang sekolah. Usai makan siang, sekitar pukul 13.30 WIB dihubungi temannya untuk diajak main.

Baca Juga: Ribuan Warga Sumsel Langgar Penggunaan Listrik PLN

Kemudian Febri bersama adiknya bernama Fedri Afian mengendarai sepeda motor Honda BeAt warna hitam lis kuning, pergi keluar dari rumah.

Korban mengenakan baju batik warna coklat. Mereka kumpul di jalan setepak Desa N Ngadirejo, Kecamatan Tugumulyo. Melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, ketika mereka sedang kumpul, datang seseorang yang meminta air minum. Namun mereka tidak ada air minum.

Akhirnya korban Febri diminta mengantarkan orang itu membeli minuman di Desa G2 Dwijaya. Namun sejak itu korban tak pulang.

Fedri tidak bercerita kepada orang tuanya. Barulah pukul 15.30 WIB, teman korban Febri menceritakan apa yang terjadi.

Sejak itu, pihak keluarga langsung melakukan pencarian namun tidak ketemu. Barulah pagi ini korban ditemukan dengan kondisi sudah tidak bernyawa

Load More