SuaraSumsel.id - Petani di Sumatera Selatan (Sumsel) kesulitan memulai musim tanam akibat kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini karena petani sulit membajak lahan karena tidak mendapatkan BBM guna menghidupkan hand traktor sebagai tahapan awal memulai bertanam.
Saparudin, salah seorang petani padi di Desa Lunas Jaya, Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI, Sumsel mengatakan saat ini pihaknya kesulitan melakukan proses tanam padi.
Padahal, pada bulan Oktober seharusnya proses menanam padi di sawahnya sudah selesai dilakukan, karena di akhir tahun sudah bisa dilakukan panen.
“Biasanya dalam dua hari sudah selesai sawah dibajak. Tapi saat ini kami kesulitan mendapatkan BBM subsidi jenis solar. Dari SPBU juga kadang habis sedangkan diisi eceran hanya seadanya,” katanya akhir pekan lalu.
Keseluruhan sawah Kelompok Tani yang berada di Desa Lunas Jaya sekitar 30 hektar, namun akibat lambannya proses tanam, areal persawahan menjadi mengering.
“Kami ada tiga hand tractor. Biasanya untuk membajak sawah lima hektar, dalam sehari bisa menghabiskan 30 liter BBM. Tapi, akibat sulit mendapatkan BBM untuk membajak, kami bisa menghabiskan waktu dua bulan dengan kondisi sawah yang kering sehingga lebih sulit,” ungkapnya.
Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI, Ahmad Jhoni mengatakan pihaknya telah dan tengah dalam proses membagikan bantuan alat keperluan bagi para petani bantuan.
Alat tersebut berupa hand tractor serta mesin pompa air untuk kebutuhan sawah menjaga proses tanam hingga panen sebanyak 30 unit sudah disebar ke 20 kelompok tani yang ada di Kabupaten PALI.
“Kita juga sudah menyediakan surat pemberitahuan khusus melalui penyuluh agar bisa bekerja sama dengan pihak SPBU. Meski dalam waktu satu Minggu hanya bisa dijatah 35 liter solar. Tapi, kita tetap berupaya mencari solusi lain apakah nanti bisa ditambah untuk petani,” jelasnya melansir sumselupdaate.com-jaringan Suara.com.
Baca Juga: Palembang Diguyur Hujan Gerimis, Ini Wilayah Sumsel Bakal Hujan Sore Hingga Malam
Berita Terkait
-
Palembang Target Wisatawan di Bumi Sriwijaya Kembali Lebih 1 Juta Per Tahun
-
Palembang Diguyur Hujan Gerimis, Ini Wilayah Sumsel Bakal Hujan Sore Hingga Malam
-
Wagub Mawardi Yahya: Data Masyarakat Miskin di Sumsel Diperkirakan Sudah Tidak Sesuai
-
Vaksinasi Covid-19 di Palembang Ditunda Sementara Gegara Stok Vaksin Habis
-
Anies Baswedan Dituding Bakal Gagal di Pilpres 2024, Partai NasDem: Kita Perang Gagasan Bukan Caci Maki
Terpopuler
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- Pemain Arsenal Pilih Bela Timnas Indonesia Berkat Koneksi Ayahnya dengan Patrick Kluivert?
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
- Setajam Moge R-Series, Aerox Minggir Dulu: Inikah Wujud Motor Bebek Yamaha MX King 155 Terbaru?
- Cara Membedakan Sepatu Original dan KW, Ini 7 Tanda yang Harus Diperiksa
Pilihan
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
-
Rafael Struick Mandul, Striker Lokal Bersinar Saat Dewa United Gilas Klub Malaysia
-
5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Kuat untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Vietnam Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Tapi Warganya: Ekonomi Aja Sulit!
Terkini
-
Converse Chuck 70 vs Classic All Star: Lebih Mahal, Apa Benar Chuck 70 Jauh Lebih Unggul?
-
Adidas Samba: Dari Lapangan Hijau ke Puncak Tren Fashion, Kenapa Semua Orang Menggilainya?
-
Lebih dari Sekadar Sepatu Lari: Transformasi Asics Gel NYC dari Track ke Dunia Catwalk
-
New Balance 550: Kebangkitan Ikon Basket Lawas yang Kini Jadi Raja Streetwear Dunia
-
Bank Sumsel Babel Borong 2 Penghargaan dari BP Tapera, Bukti Komitmen di Sektor Perumahan