Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 29 Agustus 2022 | 13:51 WIB
Pedagang warteg di Palembang Sumatera Selatan kesulitan harga telur naik [Suara.com/Siti Umnah]

SuaraSumsel.id - Kenaikan harga telur ayam di Sumatera Selatan atau Sumsel masih berlangsung. Kenaikan harga kebutuhan bahan pokok ini dirasakan menyulitkan. Pedagang warung tegal atau warteg menyeluhkan hal tersebut.

Pedagang warteg di Lunjuk Jaya mengatakan kenaikan harga telur tersebut sangat berpengaruh pada aktivitas penjualan warteg. “Memang naik turun harga telur ini, kadang dua tiga hari naik terus tapi besoknya bisa turun terus besoknya naik lagi. Kalo dari saya sendiri dengan ketidakstabilan harga telur ini cukuo membingungkan,” keluhnya saat dibincangi Suarasumsel.id, Senin (29/8/2022).

Ia pun mengaku bingung saat harga naik, dan ingin menaikan harga penjualan makanan. Karena itu, siasat yang dilakukan ialah mengurangi atau mengecilkan porsi penjualan.

“Misal tiga hari naik terus, kita mutusin untuk naikin harga nasi telur terus kalau sudah turun nanti diprotes sama yang beli, kan harga tekur sudah turun kenapa nasi telur belum turun misalnya gitu. Jadi kami mutusin untuk pukul rata nasi telur harganya Rp10.000 saja,” aku pedagang warteg tersebut.

Baca Juga: Tidak Hanya Harga Telur Ayam Naik, Harga Daging Ayam di Sumsel Juga Naik

Tidak hanya pedagang warteg, peternak di Sumsel sudah lebih dahulu menjerit merasakan kenaikan harga telur. Dua minggu terakhir harga telur cenderung tidak stabil.

Peternak ayam di Palembang Gunawan, menyebutkan penyebab harga telur mengalami naik turun disebabkan beberapa faktor.

“Kalau dari pemerintah sendiri, pemerintah saat ini lagi menurunkan Bantuan Sosial (Bansos) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Salah satu bantuannya tersebut telur, jadi otomatis toko-toko kecil untuk perputaran telurnya macet,” kata Gunawan saat ditemui di Pasar 16 Ilir Palembang pada Senin, (29/8/22).

Selain Bansos dan PKH, penyebab harga telur ayam naik juga disebabkan oleh pakan ternak yang saat ini juga mengalami kenaikan. “Sekarang juga pakan ternak ayam dan bahan campurannya juga ikut naik dan tidak stabil. Kalau ternak saya pakai campuran pakan ternak, jagung dan dedek. Nah ketiga bahan ini semuanya tidak stabil,” ungkapnya.

Saat ini harga pakan ternak ayam berada di kisaran Rp400.000, jagung di harga Rp4.500 dan dedak berkisar Rp2.200 per kilogram. “Yang masih tinggi dari ketiga bahan untuk pakan ayam ini masih bahan pakannya sendiri, kalau dulu harganya Rp340 hingga Rp350 ribu per kilo,” tambah dia.

Baca Juga: Cadangan Gas Baru Ditemukan di Sumsel, Sumur Eksplorasi Sungai Rotan Milik Pertamina

“Kenaikan pakan ini sudah hanpir tiga bulan, dengan selisih kenaikan mencapai 20 persen. Kalau peternak atau petani ini kan harganya masih bisa ditekan, jadi kalau harganya naik turun ya itu sebenarnya wajar saja. Beda dengan bahan makanan yang diproduksi oleh pabrik, seperti mie kalau sudah naik gamungkin turun lagi,” ungkapnya.

Berikut daftar harga telur ayam ras di Palembang bulan Agustus 2022 :

8 Agustus 2022 harga telur Rp23.000

10 Agustus 2022 harga telur Rp24.000 (naik)

11 Agustus 2022 harga telur Rp25.000 (naik)

12 Agustus 2022 harga telur Rp26.000 (naik) 

17 Agustus 2022 harga telur Rp26.500 (naik)

20 Agustus 2022 harga telur Rp26.000 (turun)

23 Agustus 2022 harga telur Rp26.500 (naik)

25 Agustus 2022 harga telur Rp26.000 (turun)

27 Agustus 2022 harga telur Rp25.500 (turun)

29 Agustus 2022 harga telur Rp25.000 (turun)

Kontributor: Siti Umnah

Load More