Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 14:19 WIB
Polair Polda Babel dan BKSDA Sumsel melepasliarkan 400 tukik di Pulau Ketawai, Jumat (5/8/2022). [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Polda Kepulauan Bangka Belitung bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan melepasliarkan 400 anak penyu hijau atau tukik di Pulau Ketawai Kabupaten Bangka Tengah, Jumat (5/8/2022).

Pelepasliaran 400 tukik di Pulau Ketawai ini sebagai rangkaian peringatan Hari Konservasi Alam Nasional.

"Hari ini kami melepaskan 400 tukik hasil penetasan telur penyu di Pantai Bangka Island Outdoor (BIO) PT Timah Tbk," kata Direktur Polair Polda Kepulauan Babel Kombes Agus Tri Waluyo di Pulau Ketawai.

Ia mengatakan sebanyak 400 tukik yang dilepasliarkan di Pulau Ketawai ini berasal dari 2.287 telur penyu sitaan Polda Kepulauan Babel yang ditetaskan secara alami di Kawasan Pantai Bangka Island Outdoor (BIO) PT Timah Tbk.

Baca Juga: Mengembalikan Habitat Tukik Demi Upaya Menyeimbangkan Ekosistem Laut

"Kami mengapresiasi PT Timah Tbk yang mendukung penuh pelestarian penyu hijau yang terancam punah," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat bisa sama-sama menjaga tukik satwa langka yang dilindungi pemerintah.

Kepala Urusan Pelayanan, Evaluasi dan Pelaporan, Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumsel Shabiliani Mareti mengatakan dari 2.287 telur yang ditetaskan secara alami baru 15 persen atau 400 butir telur yang menetas.

"Penyu ini sangat penting untuk menyeimbangkan rumput laut dan lamun. Ketika penyu punah maka rumput laut juga tidak ada sehingga menyebabkan satwa laut juga punah," katanya.

Ia mengapresiasi PT Timah Tbk yang telah terlibat dalam upaya konservasi satwa dan diharapkan sinergi ini dapat terus berlanjut.

Baca Juga: Modus Pembobol ATM Lintas Provinsi: 26 ATM Bank Sumsel Babel Dibongkar Dengan Alat Capit

"Kami butuh mitra seperti PT Timah Tbk dan Polairud dalam kegiatan konservasi. Konservasi bisa dilakukan semua masyarakat Indonesia," ucapnya. (ANTARA)

Load More