SuaraSumsel.id - Polda Kepulauan Bangka Belitung bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan melepasliarkan 400 anak penyu hijau atau tukik di Pulau Ketawai Kabupaten Bangka Tengah, Jumat (5/8/2022).
Pelepasliaran 400 tukik di Pulau Ketawai ini sebagai rangkaian peringatan Hari Konservasi Alam Nasional.
"Hari ini kami melepaskan 400 tukik hasil penetasan telur penyu di Pantai Bangka Island Outdoor (BIO) PT Timah Tbk," kata Direktur Polair Polda Kepulauan Babel Kombes Agus Tri Waluyo di Pulau Ketawai.
Ia mengatakan sebanyak 400 tukik yang dilepasliarkan di Pulau Ketawai ini berasal dari 2.287 telur penyu sitaan Polda Kepulauan Babel yang ditetaskan secara alami di Kawasan Pantai Bangka Island Outdoor (BIO) PT Timah Tbk.
Baca Juga: Mengembalikan Habitat Tukik Demi Upaya Menyeimbangkan Ekosistem Laut
"Kami mengapresiasi PT Timah Tbk yang mendukung penuh pelestarian penyu hijau yang terancam punah," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat bisa sama-sama menjaga tukik satwa langka yang dilindungi pemerintah.
Kepala Urusan Pelayanan, Evaluasi dan Pelaporan, Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumsel Shabiliani Mareti mengatakan dari 2.287 telur yang ditetaskan secara alami baru 15 persen atau 400 butir telur yang menetas.
"Penyu ini sangat penting untuk menyeimbangkan rumput laut dan lamun. Ketika penyu punah maka rumput laut juga tidak ada sehingga menyebabkan satwa laut juga punah," katanya.
Ia mengapresiasi PT Timah Tbk yang telah terlibat dalam upaya konservasi satwa dan diharapkan sinergi ini dapat terus berlanjut.
Baca Juga: Modus Pembobol ATM Lintas Provinsi: 26 ATM Bank Sumsel Babel Dibongkar Dengan Alat Capit
"Kami butuh mitra seperti PT Timah Tbk dan Polairud dalam kegiatan konservasi. Konservasi bisa dilakukan semua masyarakat Indonesia," ucapnya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Manipulasi Dokumen RUPSLB Bank Sumsel Babel, Bareskrim Tetapkan 3 Tersangka
-
Ribuan Orang Babel Terkena PHK Massal Gara-gara Mega Korupsi Timah
-
1.452,6 Ton Total Stok Minyak Goreng Kepulauan Babel, Jamin Harga Stabil saat Idul Adha 2024
-
Antara Bahasa dan Kolonialisme: Menggali Kedalaman 'Babel' Karya R.F. Kuang
-
Tembus 50 Persen, Kontraksi Pertumbuhan Ekspor Timah Babel ke Singapura
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
WNA China Tewas Tertabrak Speedboat di Sumsel, Nakhoda Jadi Tersangka
-
Rayakan HUT Emas ke - 50, Semen Baturaja Sinergi Membangun Keberlanjutan
-
Demi Harga Diri, Novi Dipenjara: Kisah Ibu 2 Anak Berjuang dari Tetangga Genit
-
Membanggakan, Maylafazza Alkayla Giffary Raih Putri Anak Indonesia Pariwisata 2024
-
Dari Kaki Bukit Barisan, Kolaborasi Energi Senyawa Panas Menerangi Sumatera