SuaraSumsel.id - Pasangan suami istri atau Pasutri di Muara Enim Sumatera Selatan kedapatan menganiaya terhadap keponakan kakak beradik yang masih di bawah umur. Korban JF(9), dianiaya karena tidak mau membantu pasutri ini yang memiliki usaha laundry dalam kesehariannya.
Korban kedua anak sudah tinggal bersama pasangan suami istri selama tujuh bulan terakhir. Pasutri ini memiliki usaha laundry, lalu meminta keduanya membantu. Namun karena masih berusia belia, keduanya tidak bersedia dan malah memilih bermain.
"Alasannya kesal karena korban yang merupakan kakak beradik, tidak mau membantu tersangka," ujar Kanit PPA Satreskrim Polres Muaraenim, Aiptu Ely Suyono.
Bahkan kedua tersangka mencari-cari alasan agar bisa menganiaya. Kedua kakak beradik dituduh menghilangkan pakaian laoundry, hingga akhirnya kembali dianiaya tersangka.
“Ini terungkap ketika korban dengan luka lebamnya dilihat oleh salah seorang petugas yang bertanya dan korban mengaku dianiaya,” sambung Kanit.
Kejadian tersebut terjadi di rumah tersangka di Jalan Inspektur Slamet No.16 Kelurahan Pasar II Kecamatan Muaraenim, para awal Juni lalu. Tersangka tersebut, Peppy Suryani yang tidak lain kakak tiri orang tua korban. Bersama suaminya Ahmadon Hijrah, akhirnya digelandang ke sel tahanan Satreskrim Polres Muaraenim.
Kapolres Muaraenim, AKBP Aris Rusdiyanto didampingi Kanit PPA Satreskrim Polres Muaraenim, Aiptu Ely Suyono membenarkan peristiwa ini.
"Untuk penganiayaan dialami korban sudah lebih dari sekali, terbilang sering namun korban tidak berbicara dan hanya mengaku terjatuh. Atas perbuatan tersebut, lanjutnya, keduanya dikenakan Pasal 44 ayat 1 undang undang No 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam lingkup rumah tangga dengan ancaman pidana lima tahun penjara,” terang ia melansir dari Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Sabtu (16/7/2022).
Tersangka Ahmadon mengaku kesal dengan korban lantaran tidak mau membantu mengingat dirinya memiliki usaha laundry.
Baca Juga: Komite Reforma Agraria Sumsel Apresiasi Penangkapan Kepala Kantor ATR/BPN Kota Palembang
“Saya kesal pak pernah ada barang yang hilang tapi dia tidak mau mengaku, jadi saya pukul menggunakan charger hp dan saya akui sering saya memukul dia apa bila melakukan kesalahan,” akunya tertunduk.
Saat ditanyakan terkait kasus kedua tersangka dalam dugaan tindak pidana perdagangan manusia terhadap anak, yang dijajakan melaui aplikasi media sosial Michat dirinya tidak mengelak atas dugaan itu.
“Saya tidak tahu pak, setahu saya istri saya yang mengoperasikan aplikasi Michat itu pak,” akunya.
Melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Kanit PPA Aiptu Ely Suyono menambahkan, untuk kasus tersebut, pihaknya sedang melengkapi dan mendalami alat buktinya.
“Pelakunya sama, korbannya kakak kandung korban KDRT ini, itu statusnya masih lidik. Jadi belum ditetapkan tersangka, mungkin dalam waktu dekat, sekarang belum bisa kami beberkan,” terang ia.
Berita Terkait
-
Hadapi Musim Kemarau, OKU Timur Tetapkan Status Siaga Karhutla
-
Hadiri Kongres Fatayat NU di Palembang, Prabowo Subianto Dibacakan Al Fatihah Didoakan Jadi Presiden 2024
-
Kabupaten OKU Timur Sumsel Tetapkan Status Siaga Karhutla
-
Kepala BPN Kota Palembang Ditangkap Polisi, Dugaan Kasus Mafia Tanah
-
Kepala BPN Palembang Ditangkap, Begini Kondisi Pelayanan Kantor BPN Palembang Terkini
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Benarkah Paham yang Dibawa Laskar Sabililah Mengancam Kultur Moderat Palembang?
-
Skandal Besar di Palembang? Jejak OTT Kejati di Perkimtan Diduga Seret Nama Eks Kadis
-
Karhutla Sumsel Capai 1.416 Hektare Sepanjang 2025, Ini Daerah yang Paling Parah
-
Sinergi KKKS dan SKK Migas Sumbagsel Menyulam Kehidupan, Ikan Tirusan Kembali ke Sungsang
-
Euromoney: BRI Menyelenggarakan 2.037 Sesi Literasi Keuangan untuk Kelompok Terpinggirkan