SuaraSumsel.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel membutuhkan setidaknya delapan bantuan pesawat helikopter dalam mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla tahun ini.
Kepala BPBD Sumsel Iriansyah di Palembang, Rabu mengatakan pihaknya telah mengajukan kebutuhan ke BPBD Pusat sebanyak empat unit helikopter patroli dan empat unit helikopter pembom air.
“Helikopter ini sangat dibutuhkan untuk menjangkau daerah-daerah pelosok yang tidak dapat dijangkau oleh personel Satgas Darat Karhutla,” kata Iriansyah setelah Apel Siaga Satgas Karhutla Sumsel tahun 2022 di halaman Griya Agung Palembang.
Sebagai daerah yang memiliki tingkat kerawanan bencana karhutla, Sumsel mengharapkan kebutuhan unit helikopter itu dapat diprioritaskan agar kegiatan mitigasi karhutla dapat lebih optimal.
Sumsel sudah menetapkan status Siaga Karhutla dari 19 April hingga November 2022 karena memperkirakan puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus mendatang.
Untuk personel, Sumsel menyiapkan ribuan personel yang terdiri dari perwakilan TNI/Polri, KLHK, BPBD, Manggala Agni, Regu Pemadam Kebakaran (RPK) hingga Masyarakat Peduli Api (MPA).
Selain itu juga menyiapkan kendaraan operasional, kendaraan pemadam, mesin pompa hingga peralatan komunikasi.
Walau demikian, Sumsel tetap meningkatkan kewaspadaan karena memiliki areal perkebunan, pertanian dan gambut yang cukup luas dengan total mencapai 9 juta hektare.
“Justru potensi kebakaran hutan dan lahan itu ada di desa, oleh karena itu penting sekali peran satgas di sini berkolaborasi dengan masyarakat,” kata dia.
Baca Juga: Waspada! 8 Wilayah di Sumsel Ini Ditemukan Hewan Ternak Terjangkit PMK
Sumsel menjadi satu dari tiga provinsi di Pulau Sumatera yang dinilai BPBD rawan mengalami karhutla, baru kemudian Jambi dan Riau.
Direktur Pengelolaan dan Peralatan Logistik BNPB Rustian mengatakan akan mengirimkan kebutuhan unit helikopter secara bertahap ke Sumsel.
Bukan hanya kebutuhan Satgas Udara Karhutla, pihaknya juga memperkuat Satgas Darat.
“Kami belajar dari tahun-tahun sebelumnya, betapa mitigasi menjadi lebih penting dibandingkan penindakan. Walau tahun ini kemarau basah tapi tetap harus waspada, pada prinsipnya dana pemerintah tersedia untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” katanya [ANTARA]
Tag
Berita Terkait
-
Mencuri HP Karena Ibu Sakit, Remaja di Palembang Dipercaya Jadi Marbot Masjid
-
Waspada! 8 Wilayah di Sumsel Ini Ditemukan Hewan Ternak Terjangkit PMK
-
BMKG: Sumsel Berpotensi Hujan Sedang Hingga Dini Hari Ini
-
Rugikan Negara Rp 2,51 Miliar, Tersangka Kasus Dana Hibah Bawaslu Muratara Ditangkap di Jatim
-
Sepakat Berkoalisi Pemilu 2024, Nasdem Dan PKS Berkomitmen Lakukan Tiga Hal Ini
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Cek Fakta: Video Menkeu Purbaya Bongkar Kerugian BUMN Viral, Faktanya Begini
-
Ketika Akar Kembali Menguat: Harapan Sungsang IV yang Bertumbuh Bersama Medco
-
Cek Fakta: Viral Isu Purbaya Jebloskan Luhut ke Penjara, Begini Faktanya!
-
Dukung Ekonomi Rakyat, BRI Kembangkan 41.715 Klaster Usaha dan LinkUMKM
-
Listrik Padam di Palembang Hari Ini, Cek Daftar Wilayah yang Terdampak!