SuaraSumsel.id - Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan telah merilis prakiraan musim Kemarau 2022, yang akan mulai terjadi pada bulan Mei dan mencapai puncaknya pada Juli hingga September 2022.
Sifat hujan berkisar normal-hingga atas normal yang berarti curah hujan akan sama atau lebih tinggi dari biasanya pada periode yang sama dengan rata-ratanya.
Dinamika atmosfer terkini, berdasarkan prakiraan dasarian pada awal April 2022 potensi curah hujan berkisar 20-100 mm. Ini menunjukkan pola tren menurun sebagaimana biasanya saat memasuki musim kemarau.
Penurunan curah hujan akan diikuti oleh peningkatan suhu udara yang akan mencapai puncak pertama pada April 2022. Hal ini berkaitan neraca kesetimbangan panas antara gerak semu harian matahari yang melewati wilayah Sumsel dengan berkurangnya uap air di atmosfer yang dapat mengabsorpsi panas dari sinar matahari.
Baca Juga: Geger, Anggota Brimob Polda Sumsel Ditemukan Tewas di Mess Perusahaan
Dampak turunan lainnya dari menurunnya curah hujan adalah kemunculan hotspot kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Berdasarkan data yang ada, hotspot sudah sudah muncul meski musim kemarau belum benar dimulai. Kondisi juga akan memicu penurunan tingkat kualitas udara.
Karena itu, masyarakat dihimbau agar tetap beraktivitas seperti biasa dengan memperhatikan asupan air mengingat suhu udara yang akan lebih panas dari biasanya dan sebagian masyarakat juga akan menjalankan ibadah puasa.
Meski akan memasuki musim kemarau, kejadian hujan deras disertai petir dan angin kencang masih mungkin terjadi dalam masa pancaroba. Oleh karenanya, kewaspadaan terhadap hal ini juga masih tetap diperlukan.
Berita Terkait
-
Perbedaan El Nino dan La Nina: Siapa yang Bikin Angin Kencang Melanda Indonesia?
-
Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tambah Jadi 10 Orang, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 7 Km
-
Pangandaran Diguncang Gempa M 5.0, Getarannya Dirasakan hingga ke Sukabumi
-
Sukabumi Diguncang Gempa 4,9 Magnitudo Malam Ini, Kawasan Jakarta dan Bandung Ikut Bergetar
-
Serba-Serbi Sesar Garsela Zona Paling Aktif di Jawa, Seberapa Merusak Kekuatan Gempa Buminya?
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Terpeleset Jatuh Rp30.000, Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Meski Diupayakan, Menhub Tak Jamin Harga Tiket Pesawat Turun Jelang Nataru
-
Derbi Keturunan! Julian Oerip Cetak Gol Saat AZ Bantai Samuel Silalahi di UEFA Youth League
-
Tersangka Kasus Judol Bisa Kerja Padahal Tak Lulus Seleksi, SOP Komdigi Kini Diusut Polisi
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
Terkini
-
BRI Fellowship Journalism 2025: Beasiswa S2 Plus Pelatihan Keuangan untuk Jurnalis
-
LIVE Malam Ini! Debat Kedua Pilwalko Palembang: Siapa Punya Solusi Pembangunan?
-
Breaking News: Gedung PLN WS2JB Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
-
Leadership Camp GenBI: Bukan Cuma Pintar, Tapi Juga Kreatif dan Inspiratif
-
BRI Minta Nasabah untuk Tingkatkan Kewaspadaan dengan Edukasi