Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 15 Maret 2022 | 08:11 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. 16.000 dosis vaksin Covovax tiba di Palembang [Pixabay]

SuaraSumsel.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, Sumatera Selatan mengungkapkan jika warga kini mendapatkan jenis vaksin COVID-19 yang baru.

Sebanyak 16.000 jenis Covovax tiba di Palembang. "Palembang baru mendapatkan vaksin merek terbaru dari pemerintah yakni jenis Covovax sebanyak 16.000 dosis," ujarnya kepada Suara.com, Selasa (15/3/2022).

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, total pencapaian vaksinasi COVID-19 dosis pertama mencapai 99,05 persen dan vaksin kedua 81,81 persen dari seluruh target 1.240.849 sasaran sudah mendapatkan vaksin lengkap.

Untuk vaksin ketiga atau booster, Kepala Dinas Palembang, Fenty Aprina mengatakan masih minim dilakukan masyarakat.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG 15 Maret 2022: Hujan Bakal Meluas di Enam Wilayah di Sumsel Ini

"Dan memang tinggal vaksin 3 atau booster yang masih minim. Capaian booster baru 9,68 persen. Padahal yang sudah selesai vaksin lengkap (1 dan 2) sudah ada 1 juta orang," ujarnya, Senin (14/3/2022).

Fenty juga mengatakan saat ini Dinkes Palembang baru memperoleh pengiriman vaksin jenis baru yakni Covovax. Sehingga stok persediaan vaksin di Palembang tergolong aman.

Proses distribusi vaksin Covovax menyesuaikan kebutuhan untuk mencegah terjadinya kekosongan stok yang membuat masyarakat harus mengantre lama mendapatkan vaksinasi COVID-19.

"Dan ini instruksi pemerintah pusat yang harus segera disuntikkan ke masyarakat," ucapnya.

"Pasalnya vaksin Covovax ini akan kadaluarsa tanggal 31 Maret. Jadi harus digunakan kalau tidak, bisa terbuang saja," imbuhnya.

Baca Juga: Bakar Mantan Kekasih Karena Cemburu, Oknum Polisi Muara Enim Bakal Diperiksa Propam Polda Sumsel

Dari ketersedian vaksin jenis baru tersebut, kata Fenty, dapat mendorong masyarakat untuk menyelesaikan proses vaksinasi.

"Dari ketersedian stok vaksin ini diharapkan dapat mendorong masyarakat setempat untuk menuntaskan vaksinasi dosis pertama, kedua hingga vaksinasi booster," pungkasnya.

Kontributor: Melati Putri Arsika

Load More