Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 09 Maret 2022 | 17:46 WIB
Ilustrasi santri mengaji. guru ponpes di Ogan Ilir dituntut 15 tahun penjara, karena cabul terhadap belasan santri. [Pexels.com]

SuaraSumsel.id - Guru pondok pesantren atau ponpes di Ogan Ilir, Sumatera Selatan menjalani proses sidang di Pengadilan Negeri Palembang, Rabu (9/3/2022).

Terdakwa Imam Akbar, tampak hanya bisa pasrah saat Jaksa Penuntut Umum Kejati Sumsel, menuntut terdakwa 15 tahun penjara terkait kasus dugaan asusila.

Terdakwa sendiri melanggar Pasal 82 ayat (1), (2) dan (4) Jo. Pasal 76E UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-undang Jo. Pasal 65 KUHP.

Melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, kuasa hukum terdakwa Imam Akbar, Abdurrahman Ratibi membenarkan jika terdakwa telah dituntut pidana selama 15 tahun penjara.

Baca Juga: Bakal Diakuisisi Pengusaha Batu Bara asal Sumsel Iwan Bomba, Nama Sriwijaya FC Tetap Dipertahankan

Hal yang memberatkan, yakni tuntutan JPU, yakni korban merupakan anak di bawah umur, dan meresahkan masyarakat. Selain itu, perbuatan terdakwa mengakibatkan trauma yang mendalam bagi korban,” kata Abdurrahman Ratibi.

Sementara untuk satu terdakwa lainnya Junaidi, membeberkan hingga saat ini belum menjalani proses sidang penuntutan. “Terdakwa Junaidi tuntutannya belum keluar, tidak tahu informasinya dari JPU kenapa belum dibacakan tuntutannya,” tutupnya.

Load More