Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 16 Februari 2022 | 21:07 WIB
Ilustrasi minyak goreng langka di Sumsel. [ANTARA FOTO / Irwansyah Putra]

SuaraSumsel.id - Masyarakat Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengeluhkan minyak goreng yang disubsidi pemerintah dengan harga Rp14.000 per kilogram, tidak ada di pasaran.

"Minyak goreng kemasan sekarang sulit didapat. Hampir semua pasar ritel mulai dari Indomaret hingga Alfamart kosong," kata Ida, salah seorang ibu rumah tangga warga Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Rabu.

Kekosongan minyak goreng subsidi tersebut mulai langka sejak pemerintah menurunkan harga secara nasional. Jika pun ada, minyak goreng yang dijual harga sangat mahal, yaitu saat ini mencapai Rp24.000/kilogram.

Para ibu rumah tangga terpaksa tetap membeli minyak kemasan dengan harga mahal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Lima Pasien Positif COVID-19 di Sumsel Meninggal Dunia, Belum Lengkap Vaksinasi

Nadia, salah seorang karyawan Alfamart di Baturaja mengungkapkan, kekosongan minyak goreng subsidi ini sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu.

"Oleh karena itu pembelian dibatasi yaitu setiap konsumen maksimal hanya boleh membeli 2 Kg," ujarnya.

Pantauan Antara di lapangan, hampir setiap minimarket di Kabupaten tidak memajang atau menjual minyak goreng kemasan yang disubsidi pemerintah dengan harga Rp14.000/Kg.

Pengawas Disperindag Kabupaten OKU, Octa Liyandi secara terpisah menegaskan akan segera melakukan sidak khususnya di pasar ritel guna mengatasi kelangkaan minyak goreng di wilayah itu.

Sidak tersebut akan dilakukan di seluruh pasar ritel modern mulai dari Citimall Baturaja, Ramayana hingga Alfamart dan Indomaret di wilayah itu.

Baca Juga: Pelaku Bisnis Pelayaran di Sumsel Keluhkan Kelangkaan Kontainer

"Hanya saja kami tidak bisa memaksa pihak pengelola pasar ritel menjual minyak goreng non subsidi dengan harga subsidi," tegasnya. (ANTARA)

Load More