SuaraSumsel.id - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang Sumatera Selatan (PUBM-TR Sumsel) memprioritaskan perbaikan jembatan berusia di atas 30 tahun yang perbaikannya diproyeksikan mulai pada tahun 2022.
Kepala Bidang Jembatan Dinas PUBM-TR Muhammad Afandi mengatakan dalam perhitungan teknisnya setiap infrastruktur jembatan yang berusia diatas 30 tahun sudah masuk dalam kategori layak untuk diperbaiki.
Karena dimungkinkan ada penyusutan kualitas jembatan diusia tersebut dimana pada umumnya usia rencana jembatan dapat selalu lebih pendek dibandingkan usia rencana jembatan.
Hal tersebut terjadi seiring adanya pertumbuhan volume kendaraan bermotor yang sulit untuk diprediksi khususnya di Sumsel.
“Kami sedang menginventaris jembatan mana saja tapi prioritasnya usia diatas 30 tahun, kisaran ada sebanyak tujuh jembatan yang bakal diperbaiki tahun depan (2022). Contoh seperti yang berada di Kabupaten PALI,” kata dia.
Itu untuk tahun 2022 maka, lanjutnya, untuk tahun 2021 ini terdapat sembilan jembatan yang masuk dalam skala prioritas tersebar di beberapa kabupaten/kota. Seperti Palembang, Ogan Ilir, Prabumulih dan Ogan Komering Ulu (OKU).
Dari sembilan jembatan tersebut jembatan di Air Aman, Desa Lubuk Batang Lama, Kecamatan Lubuk Batang, OKU ini yang kerusakannya paling parah. Badan jembatan putus dampak bencana yang terjadi pada Oktober lalu sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat atau roda dua.
“Rata-rata sudah hampir selesai, khususnya jembatan Air Aman. InsyaAllah dalam waktu dekat ini sudah bisa difungsikan lagi,” ujarnya.
Kepala Dinas PUBM-TR Sumsel Darma Budhi mengatakan, adanya pengurangan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk infrastruktur tentu berimplikasi pada rencana perbaikan jalan dan jembatan di tahun depan namun tidak secara signifikan.
Baca Juga: Dua Begal Sadis di Palembang Ditangkap, Pelaku Ancam Korban Pakai Samurai di Tengah Jalan
Dimana anggaran untuk tahun 2022 hanya senilai Rp787 miliar, jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan tahun 2021 senilai Rp1,5 triliun. Sehingga rencana perbaikan harus dilakukan dengan penentuan skala prioritas.
“Namun meski anggaran berkurang hampir separuh tidak masalah pembangunan tetap bisa dilakukan hanya tinggal menentukan skala prioritas, lalu dilaksanakan seoptimal mungkin," tandasnya. (ANTARA)
Tag
Berita Terkait
-
Jumlah Penumpang Angkutan Udara di Sumsel Mulai Pulih, Naik 46,56 Persen
-
Video Vanessa Angel Kembali Viral, Tampak Foto Pernikahan Ibu dan Ayah Tak Mirip Doddy
-
25 Narapidana Sumsel Dipindah ke Nusakambangan, 9 Divonis Hukuman Mati
-
Soal Pelecehan Seksual di Unsri, Ombudsman: Bakal Diproses Jika Dilaporkan
-
Menteri Erick Thohir Didukung Jadi Capres 2024, Ini Alasannya
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Bjorka Akhirnya Ditangkap, Profilnya Bikin Syok! Publik: Yakin Ini yang Getarkan Istana?
-
Siap-siap Ribet? Jual Beli HP Bekas Bakal Seribet Balik Nama Motor, Ini Aturan Barunya
-
Tangan Kanan Putus, Tangan Kiri Terancam, BPJS Fajar Ditolak Karena Alasan Kecelakaan Kerja
-
Viral Kisah Suami yang Serahkan Istri ke Selingkuhannya Lewat Prosesi Adat: Ku Jaga Aibmu
-
Makeup yang 'Menyembuhkan'? Bongkar Mitos & Fakta Mineral Makeup yang Lagi Tren