SuaraSumsel.id - Kasus bunuh diri selama pandemi COVID-19 diungkapkan makin meningkat. Tidak hanya di kalangan orang dewasa, namun juga terjadi pada anak-anak dan remaja.
Di Jepang, fenomena ini terjadi. Diungkapkan jika kasus bunuh diri anak-anak selama pandemi COVID-19 di Jepang mengalami peningkatan, bahkan mencapai titik tertinggi.
Melansir Suara.com, Kementrian Pendiidikan Jepang menyebut bahwa kasus bunuh diri anak di Jepang mencapai rekor tertinggi saat pandemi.
Survei yang dilakukan Kementerian Pendidikan Jepang, mengungkapkan ada 415 anak dari usia sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) tercatat bunuh diri.
Kasus-kasus bunuh diri anak-anak saat pandemi Covid-19, mendorong penutupan sekolah-sekolah dan mengganggu kegiatan belajar di ruang kelas, pada 2020.
Peningkatan kasusnya bahkan 100 persen dibandingkan tahun lalu. Angka tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1974, seperti diberitakan surat kabar Asahi pada Kamis.
Aksi bunuh diri memiliki sejarah panjang di Jepang sebagai suatu cara guna menghindari rasa malu atau aib. Jepang telah lama menjadi negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di antara negara-negara Kelompok Tujuh (G7).
Akan tetapi, di tengah pandemi, kasus bunuh diri meningkat pada 2020 setelah satu dekade mengalami penurunan.
Dan tercatat bahwa jumlah wanita yang melakukan bunuh diri melonjak di tengah tekanan emosional dan finansial karena pandemi COVID-19.
Baca Juga: Mengenang Masa Lalu, KA Babaranjang Sumsel Hadirkan Llivery Vintage
Selama pandemi ini, jumlah pria melakukan bunuh diri lebih sedikit dibandingkan wanita.
Mengutip Antara, Kementerian Pendidikan Jepang menyebutkan rekor tertinggi lebih dari 196.127 anak sekolah tidak masuk selama 30 hari atau lebih, menurut laporan media lokal negara itu.
Catatan Redaksi:
Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Anda juga bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.
Berita Terkait
-
Perjaka Tua di Tuban Pilih Gantung Diri di Rumah, Penyebabnya Misterius
-
Selama Covid-19, Kasus Bunuh Diri Anak di Wilayah Ini Capai Rekor Tertinggi
-
Selama Pandemi, Kasus Bunuh Diri Anak di Jepang Mencapai Rekor Tertinggi
-
Miris! 415 Pelajar di Jepang Bunuh Diri Selama Pandemi Covid-19
-
Alami Depresi Akut Pasca Melahirkan, Ibu Nekad Terjun dari Lantai 19 Bersama Bayinya
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Jangan Ketinggalan! Klik Link DANA Kaget, Klaim Saldo Rp200 Ribu Tanpa Ribet
-
Bukit Asam Dorong Sawahlunto Go Internasional Lewat Simposium Site Manager di Hotel Saka Ombilin
-
BRI dan INDODAX Sinergi Ciptakan Kartu Debit Co-Branding, Dorong Literasi dan Akses Layanan
-
Daftar 5 Link DANA Kaget Terkini, Jangan Terkecoh Penipuan Online!
-
Darurat Karhutla di Sumsel! Helikopter Dikerahkan, OKI Jadi Titik Terparah