Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 15 Oktober 2021 | 12:24 WIB
ilustrasi bunuh diri. (Dok. Envato)

SuaraSumsel.id - Kasus bunuh diri selama pandemi COVID-19 diungkapkan makin meningkat. Tidak hanya di kalangan orang dewasa, namun juga terjadi pada anak-anak dan remaja.

Di Jepang, fenomena ini terjadi. Diungkapkan jika kasus bunuh diri anak-anak selama pandemi COVID-19 di Jepang mengalami peningkatan, bahkan mencapai titik tertinggi.

Melansir Suara.com, Kementrian Pendiidikan Jepang menyebut bahwa kasus bunuh diri anak di Jepang mencapai rekor tertinggi saat pandemi.

Survei yang dilakukan Kementerian Pendidikan Jepang, mengungkapkan ada 415 anak dari usia sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) tercatat bunuh diri.

Baca Juga: Mengenang Masa Lalu, KA Babaranjang Sumsel Hadirkan Llivery Vintage

Kasus-kasus bunuh diri anak-anak saat pandemi Covid-19, mendorong penutupan sekolah-sekolah dan mengganggu kegiatan belajar di ruang kelas, pada 2020.

Peningkatan kasusnya bahkan 100 persen dibandingkan tahun lalu. Angka tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1974, seperti diberitakan surat kabar Asahi pada Kamis.

Aksi bunuh diri memiliki sejarah panjang di Jepang sebagai suatu cara guna menghindari rasa malu atau aib. Jepang telah lama menjadi negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di antara negara-negara Kelompok Tujuh (G7).

Akan tetapi, di tengah pandemi, kasus bunuh diri meningkat pada 2020 setelah satu dekade mengalami penurunan.

Dan tercatat bahwa jumlah wanita yang melakukan bunuh diri melonjak di tengah tekanan emosional dan finansial karena pandemi COVID-19.

Baca Juga: Terima Kuota Internet 10 GB Kemendikbud Ristek, Ini Kata Pelajar Sumsel

Selama pandemi ini, jumlah pria melakukan bunuh diri lebih sedikit dibandingkan wanita.

Mengutip Antara, Kementerian Pendidikan Jepang menyebutkan rekor tertinggi lebih dari 196.127 anak sekolah tidak masuk selama 30 hari atau lebih, menurut laporan media lokal negara itu.

Catatan Redaksi:

Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Anda juga bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

Load More