Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 22 Agustus 2021 | 06:35 WIB
Petani karet di Sumsel [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Ekspor karet Sumatera Selatan makin menanjak di tengah pandemi COVID-19 seiring dengan pulihnya permintaan dari negara tujuannya.

Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel mengungkapkan pada Semester I/2021 terjadi peningkatan sebesar 20 persen dibandingkan periode di tahun lalu

Pada Januari-Juni 2021 mampu mengekspor 501.651 ton atau melampaui tahun lalu yang sekitar 414.956 ton.

Ketua Gapkindo Sumsel Alex K Eddy mengatakan baik kuantitas maupun harga jual juga jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: Sejak 17 Agustus 2021, Palembang Keluar dari Zona Merah COVID-19

“Tahun lalu kami sangat terpukul dengan adanya lockdown dari negara-negara pengimpor karet, di samping harga juga sangat rendah,” katanya.

Kekinian pembelian dari negara tujuan sudah mulai kembali normal. Begitu pula dengan harga di pasar Singapore Commodity Exchange (Sicom) yang rata-rata bisa  1,65 dolar AS per kilogram.

Sementara pasar utama untuk ekspor karet adalah Tiongkok.

Produksi pabrik karet di Sumsel lebih dari 90 persen diserap oleh pasar ekspor, dengan produksi karet mencapai 521.819 ton.

Alex mengemukakan saat ini pabrik di Sumsel berupaya untuk menjaga produksi. 

Baca Juga: Usai Subuh Berjemaah, Wali Kota Palembang Bagi Bantuan

“Saat ini PPKM level 4, industri esensial hanya boleh produksi dengan 50 persen pekerja. Secara teori ini akan menekan produksi karet,” kata dia.

Pengusaha karet di Sumsel fokus untuk mengurangi pekerja yang tidak berhubungan dengan produksi. 

“Kondisi sekarang berbeda dengan PSBB (pembatasan sosial berskala besar), industri karet masih diizinkan produksi normal dengan protokol kesehatan ketat,” katanya.

Para pengusaha karet optimistis kinerja produksi maupun ekspor sepanjang tahun ini sesuai target, dengan realisasi ekspor pada tahun lalu sebanyak 918.674 ton.

“Mudah-mudahan ekspor bisa tembus di atas 900.000 ton,” kata dia. (ANTARA)

Load More