Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 17 Agustus 2021 | 07:40 WIB
Ilusgrasi [Shutterstock] Prabowo Kagum pada Cina, Mampu Tekan Kemiskinan dalam Satu Generasi

SuaraSumsel.id - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan kagum pada  keberhasilan Tiongkok atau Cina. Negara ini mampu menekan angka kemiskinan dalam satu generasi.

Dia mengatakan tantangan Indonesia ke depan adalah bagaimana dengan cepat menghadirkan kesejahteraan rakyat.

"Semua sistem atau ideologi muaranya adalah bagaimana cepat mewujudkan kesejahteraan rakyat. Itulah tantangan bagi pembangunan Indonesia ke depan," ujarnya

Melanisr hop.id-jaringan Suara.com, Prabowo mengatakan dalam menghadapi tantangan pembangunan, Indonesia memiliki keberuntungan karena berada dalam kawasan Indopasific yang begitu dinamis.

Baca Juga: Rayakan HUT Kemerdekaan di Sumsel, Berikut Prakiraan Cuacanya

Prabowo Subianto

Kawasan ini sebagai jantungnya dunia, dengani 50 persen penduduk dunia serta lebih dari 60 persen asal produktivitas dunia.

Prabowo kemudia memuji China yang berhasil menghilangkan kemiskinan dalam satu generasi saja.

"Apa yang dicapai Cina ini mestinya jadi pembelajaran bagi bangsa Indonesia," sambung ia.

“Mereka telah hilangkan kemiskinan dalam satu generasi, 40 tahun, yang tadinya 99 persen 40 tahun lalu berada di bawah garis kemiskinan, 1 persen di atas dan 99 persen di babah, dalam satu generasi membalikkan piramida itu, jelasnya dalam pidato kebangsaan 50 Tahun CSIS Indonesia dikutip dari laman Youtube Gerindra, Senin (16/8/2021).

Makanya dia mengajak para kaum intelektual untuk memelajari suksesnya Cina dalam pembangunan tersebut.

Baca Juga: Mailan, Wartawan Sekaligus Pejuang Pertama Kali Terima Kabar Kemerdekaan RI di Sumsel

“Saya tak mengatakan bahwa kita harus mengikuti ideologi mereka, mungkin ideologi mereka tidak cocok dengan kita, tapi ideologi apapun ujungnya, ujiannya bisa nggak memberi kesejahteraan ke rakyat,” tanya Prabowo.

“Kalau kita datang ke ujung-ujung Indonesia, kalau hanya bicara Pancasila-Pancasila, tapi dia susah makan, nggak ada obat, dia telanjang. Boro-boro mikir Pancasila wong dia cari makan untuk besok dan lusa. Ini tantangan kita semua orang yang diberi tugas bangsa negara dan sejarah untuk berpikir dan beri solusi,” katanya.

Load More