Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 01 Agustus 2021 | 08:08 WIB
Penyerahan bantuan COVID 19 Akidi Tio [ist]

Uang itu milik ayah Haryanti, Akidi Tio yang meninggal tahun 2009 lalu, di umur 89 tahun. Istri Akidi Tio meninggal empat tahun sebelumnya.

Uang itu hasil usaha Aki dengan partner bisnis di Singapura dan Hongkong. Mereka juga punya aset dalam bentuk gedung-gedung.

Ada cerita khusus bagaimana Heryanti sampai tahu bahwa ayahnya punya uang di Singapura, bahkan juga di Hongkong.

Bagaimana dia bisa tahu, kelak juga akan saya ceritakan.

Baca Juga: Ratusan Personil Polda Sumsel Terinfeksi COVID 19

"Yang jelas anak-anak Akidi yang lain juga tahu soal uang di Singapura itu. Hanya saja mereka sudah ''putus harapan''. Uang itu tidak akan bisa dicairkan. Kalau toh bisa harus dengan usaha yang luar biasa dan biaya yang besar," sambung ia.

Dulu, suami si perempuan cantik rela meminjami Heryanti uang Rp 3 miliar juga untuk biaya pengurusan uang besar itu.

Di antara 7 bersaudara, tinggal Heryanti yang masih tidak mau menyerah.

Dia terus berusaha mendapatkannya. Mungkin Heryanti mendapat kabar dari Singapura bahwa uangnya sudah bisa diambil –sehingga berani menghadap kapolda Sumatera Selatan.

"Si Cantik sendiri pernah ikut Heryanti ke Singapura. Dan ke Hongkong. Ikut mendampingi pengurusan itu. Dia dukung penuh Heryanti. Tidak sedikit pun ragu pada kebaikan Heryanti," tulis Dahlan Iskan.

Baca Juga: Butuh Oksigen Medis, Warga Sumsel Bisa Gratis di Posko Ini

Sebagai wanita yang berpendidikan sangat-sangat tinggi –dan punya kemampuan bicara lima bahasa asing– Si Cantik yakin usaha Heryanti akan berhasil.

Load More