SuaraSumsel.id - Situasi pandemi COVID 19 mengharuskan masyarakat menjaga jarak, hingga menghindari kerumunan. Karena itu, Pemerintah memutuskan agar proses pembelajaran dilaksanakan dengan metode jarak jauh alias belajar daring.
Tapi tidak seluruh siswa mampu mengikuti proses pembelajaran tersebut, termasuk siswa dengan berkebutuhan khusus, siswa tuna netra.
Orang tua siswa tuna netra Via, siswa kelas empat SD di SLB-A PRPCN, Panti rehabilitas Penyandang Cacat Netra menceritakan bagaimana sulitnya siswa tunanetra belajar daring saat pandemi COVID 19.
Ia mengungkapkan selama sekolah online, guru memberikan materi pembelajaran melalui rekaman audio yang disampaikan melalui pesan whatsApp
“Setelah rekaman audio diterima siswa, orang tua mencatat terlebih dahulu perintah gurunya tersebut. Lalu, saya bantu Via menuliskan dalam Bahasa braile,” kata ia.
Selama pandemi COVID 19 yang telah berlangsung lebih dari satu tahun ini, ilmu dari proses pembelajaran belum maksimal.
“Setahun ini sekolah online, benar-benar lewat saja ilmunya tidak dapat apa-apa,” aku ia.
Sebagai ibu, Sumiati hanya kasihan kepada putrinya yang sering mengeluh karena tangannya sampai kapalan karena terlalu banyak menulis braile.
“Nulis Braile itu lebih susah, tidak seperti menulis abjad seperti orang normal jadi mau tidak mau saya harus ikut belajar tipe tulisannya,”jelas wanita yang tinggal di Mariana tersebut.
Sebagai siswa tunanetra seharusnya lebih banyak dikenalkan melalui penjelasan detail dan lebih banyak pemahaman dengan dekripsi serta sentuhan agar dapat diterima oleh si siswa.
Baca Juga: Daya Beli Rendah, Banyak Peternak Ayam di Palembang Bangkrut
“Terkadang materi yang dikasih itu tidak dipahami juga, kalau tatap muka guru bisa menjelaskan langsung dan guru lebih maksimal menjelaskan untuk anak tuna netra,” terang ia.
Setelah guru memberi tugas, siswa kesulitan untuk mencerna siswa tunanetra. Misalnya, pelajaran matematika yang dikenal lebih aplikatif akan semakin sulit dikerjakan oleh siswa dengan keterbatasannya.
Diakuinya, putri satu-satunya Sumiati tersebut tergolong semangat untuk mengerjakan tugas jika ada tugas dari gurunya. Hanya saja sebagai ibu rumah tangga dirinya terkadang kerepotan dengan aktivitas rumah sekaligus mendampingi Via menyelesaikan tugas.
Menurut wakil kepala sekolah Elmi Tholib, hambatan siswa hanyalah penglihatan sedangkan indera yang lain masih bisa dimanfaatkan optimal.
Meski demikian, dengan system pembelajaran daring, sekolahnya belum siap atas kurikulum tersebut. Misalnya, membahas mengenai hewan mamalia, jika pembelajaran tatap muka bisa dijelaskan dengan menggunakan alat peraga.
“Lalu alat peraga itu diraba oleh siswa, jika daring maka tidak bisa demikian,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Donasi Rp 2 Triliun Akidi Tio, Bisakah Sumsel Selesaikan Pandemi?
-
Bantu Sumsel, Platfon Saling Bantu untuk Warga Terdampak Pandemi
-
Atasi Karhutla di Puncak Musim Kemarau, Sumsel Perlu Tambahan Helikopter
-
Dua Tersangka Kasus Kredit Macet Bank Sumsel Babel Tak Ditahan, Kompak Sakit
-
Ini Alasan Akidi Tio Berdonasi Rp 2 Triliun Penanganan COVID 19 di Sumsel
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Semangat Kemerdekaan! SKK Migas Sumbagsel Gelar Upacara HUT RI ke-80 di Tengah Laut
-
Review Onix Mexicola: Parfum Viral yang Wanginya Bikin Auto Nengok
-
Staycation Hits Palembang: 5 Hotel dengan Pemandangan Jembatan Ampera Terbaik
-
Bidar di Sungai Musi Palembang Meriah, Tapi Benarkah Sudah Jadi Identitas Sumsel?
-
Lengkap! Fatchu Rohman Jadi Rekrutan Pamungkas Sumsel United Musim Ini