Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Sabtu, 24 Juli 2021 | 15:18 WIB
Ilustrasi musim kemarau. [Dok.Antara]

SuaraSumsel.id - Sejumlah daerah di Sumatera Selatan diprakirakan mengalami musim kemarau pada pertengahan Agustus hingga September 2021. Hal ini dipicu dengan berakhirnya fenomena Madden Julian Oscilliation (MJO) yang menghilangkan potensi hujan.

Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (SMB II) Sinta Andayani mengatakan, secara statistik geofisika bulan Agustus hingga September 2021 diprediksi tidak terjadi hujan dalam satu bulan penuh.

Sehingga beberapa wilayah mengalami peningkatan suhu udara hingga 33-35 derajat Celcius dan kecepatan angin 20 km/jam yaitu Kota Palembang, Prabumulih, Kabupaten Ogan Ilir, Musi Rawas, Musi Banyuasin dan Banyuasin.

"Tidak akan ada hujan, matahari akan bersinar terik sepanjang hari, air menyusut dan tanah menjadi gersang,” katanya, Sabtu (24/7/2021).

Baca Juga: Jangan Asal Kucek, Berikut 4 Tips Ampuh Atasi Mata Gatal

Faktor yang menyebabkan musim panas sebulan tersebut karena massa udara kering yang berhembus dari Benua Australia telah sampai di wilayah Indonesia bagian barat.

Dengan kondisi tersebut masyarakat mesti waspada dan mengantisipasi terjadi kekeringan yang semakin parah, yakni dengan menghemat penggunaan air atau membuat penampungan tambahan.

"Khususnya tidak membakar sembarangan, sebab beberapa wilayah sudah timbul titik api menjadi kebakaran yang sulit dipadamkan karena kekeringan,” ujarnya. (Antara)

Load More