SuaraSumsel.id - Kritikan yang dilayangkan BEM UI kepada Presiden Joko Widodo yang menyebutnya sebagai The King of Lip Service dinilai Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun merupakan kritikan yang cerdas.
Refly pun mulanya menyinggung mengenai pemanggilan para pengurus BEM Universitas Indonesia atau BEM UI tersebut.
Rektor UI Prof Ari Kuncoro pun menjadi sorotan publik. Bahkan, Ari Kuncoro diduga melakukan rangkap jabatan menjadi Komisaris BUMN. Padahal, berdasarkan Statuta UI melarang rektor merangkap jabatan menjadi Komisaris BUMN.
Mengenai hal ini, Refly Harun menyebut bahwa pengangkatan komisaris berhubungan dengan pemerintah.
Baca Juga: Kh Ahmad Nawawi Dencik Dimakamkan di Ponpes Miliknya, Pelayat Diramaikan Tokoh Sumsel
"Ari Kuncoro konon katanya mewakili sebagai wakil komisaris utama independen. Tapi orang tahu semua, mau independen dan tidak independen yang menentukan pengangkatan komisaris itu adalah pemegang saham syariah dala melayani pemerintah. Jadi tidak mungkin dia tidak relay on dengan pemerintah atau penguasa," jelas Refly Harun, dikutip Suara.com dari akun Youtube, Selasa (29/6/2021).
Ia pun menyebut dalam hal ini mendukung BEM UI. Menurutnya, kritikan yang diberikan BEM UI merupakan bukan kritikan yang kasar, melainkan kritikan yang cerdas.
"Kritikan King of Lip Service itu bukan kritikan yang kasar, itu justru kritikan yang cerdas,"ungkapnya.
Dirinya justru bersyukur karena kritikan tersebut bisa viral berkat surat dari rektorat UI.
"Dan alhamdulilah kritikan itu bisa viral sendiri dari pihak rektorat karena berusaha melarang, berusaha untuk mengklarifikasi, berusaha untuk mengatakan aturan yang melanggar," katanya
Baca Juga: Di Sumsel Tersedia 433 Lokasi Vaksin COVID 19, Warga Cukup Bawa KTP
Padahal menurut Refly, pihak rektorat UI yang melanggar aturan apabila dirinya benar-benar merangkap jabatan sebagai komisaris BUMN.
Seperti diketahui, dalam postingan tersebut, BEM UI mengunggah sebuah foto dengan keterangan yang menyebut Jokowi sebagai The King of Lip Service.
Hal tersebut lantaran Jokowi dinilai sering mengobral janji, akan tetapi tidak pernah ditepati.
"Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya. Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk "lip service" semata," demikian unggahan tersebut.
Sumber: Suara.com
Berita Terkait
-
Usai The King of Lip Service, Jokowi Diberi Gelar 'Juara' oleh Akun UGM Bergerak
-
Aktif Lagi, Akun Twitter Aliansi Unhas: Intimidasi Digital Bagian dari Rezim Panik Ini
-
Pedas! Refly Harun Tanggapi Soal BEM UI Jokowi The King of Lip Service
-
Tak Cuma BEM UI, BEM UGM Duluan Sindir Jokowi: Bapak Presiden Orde "Paling" Baru
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
- Cari Mobil Bekas Matic di Bawah Rp50 Juta? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Tak Lekang oleh Waktu
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Harga Sepatu Ortuseight Juli 2025: Mulai Rp314 Ribu hingga Rp2,5 Juta?
-
Beli Mobil Bekas? Ini 7 Cek Wajib Biar Nggak Ketipu Penampilan Luar
-
Mau Sepatu Hoka? Simak Daftar Harga & Model Terlaris Juli 2025
-
BRIvolution Phase 1 Hadirkan Lima Inisiatif Strategis Perkuat Layanan dan Kapabilitas
-
Ngopi Santai di Palembang: 13 Tempat Hits Buat Healing Akhir Pekan