Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 11 Juni 2021 | 09:03 WIB
Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Kolonel Pnb Hermawan Widhianto [Fitria/Suara.com] 2021 Cuaca Sumsel Lebih Kering, Tiga Wilayah Ini Masih Terdapat Bibit Hujan

SuaraSumsel.id - Sumatera Selatan tengah memasuki musim kemarau. Meski diprakirakan cuaca Sumatera Selatan atau Sumsel relatif kering tahun ini, namun tiga wilayah ini terdapat bibit hujan.

Ketiga wilayah tersebut ialah Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir dan Banyuasin.

Kepala Bidang Pelayanan Teknologi Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BB-TMC) Sutrisno mengatakan awal bulan Juni ini, sebagaian wilayah Indonesia telah memasuki masa kemarau. Diperkirakan pula tahun 2021 ini, cuacanya relatif lebih kering daripada tahun 2020 lalu.

“Guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla lebih dini maka diupayakan turun hujan sebelum bulan Juli,” ujarnya Kamis (10/6/2021).

Baca Juga: Cegah Karhutla, Teknologi Modifikasi Cuaca Mulai Beroperasi di Langit Sumsel

Guna menjadikan hujan, maka dilakukan modifikasi cuaca agar lahan menjadi basah dan tidak terjadinya titik panas atau hotspot.

"Maka akan dilakukan hujan buatan, atau tabur garam. Rata-rata sehari dilakukan dua kali sorty (penaburan garam) mulai hari ini sampai 15 hari kedepan bisa diperpanjang atau tidak," kata ia.

Sampai saat ini dia pun menyebutkan masih ada bibit awan pembentuk hujan di Sumsel. Ketiga wilayah yang masih terdapat potensi hujan ialah Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI) dan Banyuasin.

Melalui bantuan modifikasi cuaca ini, diharapkan bisa meningkatkan 60 persen curah hujan dibandingkan dengan hujan alami.

Danlanud Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Kolonel Pnb Hermawan Widhianto menambahkan, jika pihaknya telah mempersiapkan diri guna modifiksi cuaca dengan menggunakan pesawat yang mampu membuat 800 kilogram garam guna disemai di ketinggian 10.000 kaki.

Baca Juga: Jelang Belajar Tatap Muka Juli, Baru 65 Persen Guru Sumsel Divaksin COVID-19

"Kami menyiapkan 1 pesawat yang berisi 11 kru profesional untuk melakukan modifikasi cucaa,"ungkapnya, Kamis (10/6/2021).

Ia menyatakan sudah siap siaga untuk mencegah Karhutla. Selain itu sudah disiapkan pula dua armada water bombing pesawat asal Rusia.

"Ada tiga syarat penerbangan gunai modifikasi cuaca agar terjadinya hujan, yaitu adanya awan, adanya hotspot dan adanya gambut," pungkasnya.

Kontributor: Fitria

Load More