SuaraSumsel.id - Stasiun Klimatologi Kenten Palembang menyatakan sebagian wilayah Sumatera Selatan terpantau mengalami musim kemarau. Karena itu, masyarakat dan pihak lainnya diminta waspada terhadap potensi kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan atau karhutla.
Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten Palembang Nandang Pangaribowo mengatakan wilayah yang telah masuk kemarau berada di zona musim 35 yakni Kabupaten OKI bagian barat, sebagian Banyuasin dan sebagian OKU.
"Perkiraan wilayah Sumsel 100 persen mengalami kemarau pada Agustus atau saat puncak musim kemarau," ujarnya.
Menurut dia musim kemarau di Sumsel normalnya memang masuk dari tiga wilayah itu, selanjutnya ke arah Sumsel bagian tengah-selatan lalu bagian barat sesuai pergerakan Angin Monsun Australia yang membawa angin kering.
Baca Juga: Pemprov Ingin Ambil Alih Bangun Pasar Cinde, Ini Reaksi Ahli Arsitektur Sumsel
Pihaknya memperkirakan musim kemarau 2021 lebih kering dibandingkan 2020 dengan sifat hujan normal 0-100 mm, serta tidak sekering musim kemarau 2019 yang menyebabkan ratusan ribu lahan terbakar.
Selain itu, pada saat kemarau suhu udara pada siang hari berkisar 28-34 derajat celsius sehingga masyarakat perlu melindungi diri dari panas saat beraktifitas.
"Pada malam hari suhu udara juga terasa agak panas akibat perpindahan posisi matahari dari selatan menuju utara yang membuat panjang gelombang panas matahari menjadi lebih dekat," kata Nandang.
Saat ini wilayah Sumsel bagian barat yang didominasi lahan gambut mulai mengalami kekeringan akibat kurangnya curah hujan, sehingga perlu diwaspadai kemunculan titik panas.
Sumsel bagian timur yang berdekatan dengan bukit barisan seperti Kabupaten Empat Lawang, OKU Selatan, Lahat, Lubuklinggau, Musi Rawas dan Muratara masih mengalami hujan hampir setiap hari.
Baca Juga: Penyidikan Dugaan Korupsi BUMD PDPDE Sumsel Berlanjut, Kejagung Periksa Notaris
"Wilayah Bukit Barisan bersebelahan dengan Samudera Hindia sehingga masih banyak terjadi konvergensi dan belokan massa udara, jadi potensi hujan masih cukup," jelasnya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
-
Gubernur Herman Deru Buka Rakor Forkopimda Se-Sumsel
-
Gercep Antisipasi Arus Mudik Lebaran, Herman Deru Cek Jalur Tol Alternatif Palembang-Betung
-
Jejak Pendidikan Umi Hartati: Sarjana Ekonomi hingga Ketua Komisi yang Ditahan KPK
-
Dijerat OTT KPK, Ini Daftar Kekayaan Miliaran Umi Hartati yang Jadi Sorotan
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Sanjo Palembang: Antara Modernisasi dan Warisan Leluhur, Mampukah Bertahan?
-
Lebaran Aman Bertransaksi, BRI Cegah Penipuan dan Kejahatan Siber
-
Debat Paslon PSU Pilkada Empat Lawang Dipindah ke Palembang, Ada Apa?
-
Viral Bupati Pali Emosi Saat Sholat Id: Air PAM Mati, Rumah Pribadi Terdampak
-
7 Alasan Lebaran di Palembang Selalu Spesial dan Penuh Keunikan