SuaraSumsel.id - Bank Indonesia atau BI Sumatera Selatan mempersiapkan uang kartal Rp 9,4 triliun guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah.
Dana tersebut dipersiapkan guna penarikan secara tunai melalui kantor layanan perbankan seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Sumatera Selatan, kepulauan Bangka Belitung, dan Bengkulu.
"Diperkirakan kebutuhan uang kartal pada periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini 1442 hijriah, di Sumatera Selatan sebesar Rp 3,15 triliun, atau mengalami peningkatan 60 persen dari tahun lalu sebesar Rp 2,97 triliun. Perkiraan tersebut diperoleh dari proyeksi kebutuhan perbankan di Provinsi Sumatera Selatan, ujar Kepala Bank Indonesia Sumatera Selatan, Hari Widodo, Jumat (23/4/2021).
Seperti tahun lalu, pertimbangan resiko penyebaran virus COVID 19 sekaligus masih berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro maka Bank Indonesia tidak menyelenggarakan layanan penukaran ritel bersama perbankan di tempat umum.
"Namun guna memudahkan masyarakat melakukan penukaran uang pecahan kecil, Bank lndonesia bekerja sama dengan 28 bank umum melaksanakan layanan penukaran uang pecahan kecil di 169 titik lokasi kantor cabang bank umum yang ada di wtlayah Provinsi Sumatera Selatan. Penukaran dapat dilakukan pada setiap hari kerja sampai dengan tanggal 1 1 Mei 2021." terang Hari.
Bank lndonesia juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Rl (UPK 75 Tahun Rl) melalui penukaran di Kantor Perwakilan Bank lndonesia Sumatera Selatan dan laringan kantor bank.
UPK 75 Tahun Rl dapat digunakan untuk bertransaksi dan berbagi selama periode Ramadhan dan ldulfitri 1442 H. Masyarakat dapat melakukan pemesanan UPK 75 Tahun Rl melalui aplikasi PTNTAR (https://pintar.bi.go.id), menggunakan 1 KTP dalam menukarkan maksimal sebanyak 100 (lembar) UPK 75 Tahun Rl setiap harinya.
Penukaran dapat diulang pada hari kerja berikutnya.
Selan itu, Bank lndonesia juga telah mengeluarkan kebijakan optimalisasi penggunaan non tunai yang sejalan dengan himbauan Pemerintah untuk physlcal distancing yakni dengan mendorong transaksi pembayaran secara nontunai melalui drgltal banking, uang elektronik, dan eRls (eR code tndonesianstandard).
Baca Juga: Dua Mobil Mewah Milik Ketua Panitia Masjid Sriwijaya Disita Kejati Sumsel
"Juga mendorong penguatan ekosistem digital. Berdasarkan data sampai dengan Maret 2021, di Sumsel telah terdapat 192.931 merchantyang menggunakan QRtS, dengan 95,86 persen nya didominasi oleh UMKM," ujarnya.
Bank lndonesia juga mendorong penggunaan QRIS di tempat ibadah sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk menyalurkan Zakat, hfaq dan Sedekah (Zl5). Sampai dengan Maret 2021 ini, sudah terdapat 1 .1 80 masjad yang menggunakan QRIS di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
Berita Terkait
-
Peredaran Uang di Bali Anjlok 55 Persen karena Sepi Wisatawan
-
DPR Usul Cetak Uang Baru untuk Redam Corona, BI: Nambah Bingung Masyarakat
-
Ketua DPR: RUU Pembatasan Transaksi Uang Kartal Tekan Korupsi
-
Ketua DPR Beberkan Rincian Biaya Kampanye di Kantor PPATK
-
DPR Diminta Sahkan RUU Batas Maksimal Transaksi Uang Tunai
Terpopuler
Pilihan
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
Terkini
-
Ternyata Cuma 7 Langkah! Rahasia Ombre Lips Korea Sempurna untuk Pemula
-
Bukan Lagi di Jalan Raya, Anak Muda Sumsel Kini Punya Sirkuit untuk Adu Nyali Balap
-
Bibir Gelap atau Kering? Ini Trik Ombre Lips Korea Untukmu
-
Di Balik Riuh Festival Bidar Palembang: Tradisi yang Menyatukan dan Menghidupi
-
Mencekam di Gelora Sriwijaya Palembang! Tali Bendera Gagal Terikat, Merah Putih Nyaris Jatuh