SuaraSumsel.id - Serapan Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN dinilai membaik dibandingkan tahun lalu. Pada triwulan I tahun ini, serapan APBN di 18 instansi pemerintah di Sumatera Selatan sudah mencapai Rp 2,750 triliun.
Jumlah tersebut diperkirakan mencapai 25 persen dari total anggaran tahun ini..
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan Taukhid mengatakan capaian signifikan ini diharapkan dapat menjadi daya picu ekonomi daerah di tengah Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN akibat pandemi COVID-19.
“Ada perbaikan perilaku belanja dari Satker di pemerintahan. Ini sesuatu yang luar biasa. Belanja lebih awal ini sangat bagus dampaknya bagi Sumsel,” kata Taukhid dalam acara Implementasi Kebijakan Fiskal Pemerintahan di Sumsel pada triwulan 1/2021.
Baca Juga: Setuju Konsep Ancol Pulau Kemaro, Herman Deru: Sumsel Ini Haus Wisata
Pergerakan positif belanja pemerintah ini sebenarnya sudah terasa sejak Januari 2021, yang terealisasi 5,8 persen. Padahal jika mengamati histori pada Januari 2020 hanya 2,9 persen.
Jika pada tahun lalu Satker harus bekerja keras untuk beradaptasi karena adanya refucusing dan realokasi anggaran terkait penanganan COVID-19, maka tahun ini jauh lebih mudah karena pemerintah daerah bisa menyesuaikan.
“Biasanya penyerapan baru mulai menanjak di triwulan III dan triwulan IV, tapi kini sudah berbeda. Kami harapkan ini terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya,” kata dia.
Performa positif itu tergambar pada kinerja penyerapan dana APBN dari pos Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
Pada triwulan I 2021 sudah terealisasi 25,13 persen dari pagu Rp26,19 triliun (Dana Bagi Hasil terealisasi 38,94 persen dari pagu Rp5,5 triliun).
Baca Juga: Kasus Perawat Dianiaya, PPNI Sumsel: Kasus Hukum Diteruskan Meski Memaafkan
Dana Alokasi Umum 28,16 persen dari pagu Rp11,56 triliun, Dana Alokasi Khusus non Fisik 23,77 persen dari pagu Rp4,13 triliun, DAK fisik nol persen dari pagu Rp1,90 triliun, DID 7,87 persen dari pagu Rp31,35 miliar dan Dana Desa 6,01 persen dari pagu Rp2,69 triliun.
Berita Terkait
-
Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
-
Gubernur Herman Deru Buka Rakor Forkopimda Se-Sumsel
-
Gercep Antisipasi Arus Mudik Lebaran, Herman Deru Cek Jalur Tol Alternatif Palembang-Betung
-
Jejak Pendidikan Umi Hartati: Sarjana Ekonomi hingga Ketua Komisi yang Ditahan KPK
-
Dijerat OTT KPK, Ini Daftar Kekayaan Miliaran Umi Hartati yang Jadi Sorotan
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
-
Jika Lolos Babak Keempat, Timnas Indonesia Tak Bisa Jadi Tuan Rumah
-
Dear PSSI! Juara Piala Dunia Sarankan Sepak Bola Indonesia Dibangun dari Grassroots
Terkini
-
Drama Rendang Willie Salim Memanas: Desak Ratu Dewa Minta Maaf ke Warga
-
Dua Sultan Palembang Berbeda Sikap soal Adat Tepung Tawar untuk Willie Salim
-
BRI Inisiasi Program Grow & Green dan Underwater Clean Up di Kawasan Wisata Gili Matra
-
Tak Selesai dengan Adat! Kesultanan Palembang Tolak Tepung Tawar Willie Salim
-
Tol Palembang-Betung Terancam Ditutup? Polda Sumsel Beri Evaluasi