SuaraSumsel.id - Ingin memberikan suasana yang berbeda di ketinggian Bukit Siguntang, Skala Coffee hadirkan konsep Jawa dan Bali. Dengan ornamen dominan kayu serta kain putih di antara pepohonan, penggagasnya ingin agar suasana Jawa dan Bali bisa dinikmati di Kota Palembang.
Pemilik Skala Coffee, Naufal mengatakan jika ia bersama dengan dua saudaranya menginginkan agar konsep alam tetap hadir namun memiliki ciri khas yang berbeda atau belum pernah ada di Palembang.
Selain itu, juga ingin mengobati kerinduan masyarakat yang sudah lama tidak bisa berlibur akibat pandemi saat ini.
“Konsepnya tetap memanfaatkan alam yang ada, tanpa merusak dan mengunakan nuansa putih agar menyerupai di Bali. Karena disini juga tidak boleh mendirikan bangunan permanen,”ujarnya, pekan lalu.
Selain itu, alasan Naufal memilih konsep ini karena menilai orang Palembang menyukai sesuatu yang baru dan haus akan liburan.
“Bisa menjadi alternatif dan tidak bingung lagi mencari tempat seperti ini, maka kita buat di Palembang. Namun, seolah-olah Bali yang kita bawa kesini,” ulasnya.
Letak Skala Coffee tepat berada di dalam kawasan Bukit Siguntang di Bukit lama, Ilir barat I, Palembang. Kawasan Bukit Siguntang dikenal sebagai kawasan tertinggi di Palembang, pada masanya, wilayah ini menjadi pusat pendidikan bagi para biksu dari luar Palembang yang ingin belajar ajaran agamannya.
Di bawah pohon yang rimbun, Coffee Shop ini di desain menjadi lesehan namun ada pula seperti meja piknik yang dihiasi tirai putih menjuntai sebagai pemanis.
Pasca dibuka pada 15 Februari lalu, Skala Coffee mulai dibanjiri pengunjung. Tak hanya sekadar menikmati kopi, pengunjung sekaligus dapat singgah di tempat yang kental dengan nilai sejarahnya tersebut.
Baca Juga: Pondok Pesantren di Sumsel Jadi Sub Penyalur Bahan Bakar Minyak
Naufal juga ingin sekaligus memperkenalkan Bukit Siguntang karena tidak sedikit pengunjung yang belum mengetahui sejarahnya.
“Hampir 90% pengunjung kami (Skala Coffee) belum pernah ke Bukit Siguntang, jadi inginnya Bukit Siguntang juga dikenal orang,” katanya.
Pengunjung Skala Coffee, Utari mahasiswi Universitas Muhammadiyah mengaku menyukai konsep yang dihadirkan karena belum pernah ada di Kota Palembang.
“Tempatnya bagus, menarik, unik yang menjadi pemikat memang konsep kayu kombinasi tirai putih dan lampu kuning,” ujarnya seraya mengatakan jika coffe shop di antara banyak pepohonan menjadi pemikat bagi Skala Coffee.
Selain bisa duduk menikmati alam, juga mendapati nilai sejarah di kawasan Bukit Siguntang.
Kontributor: Fitria.
Berita Terkait
-
Seluruh Pegawai Pemkot Palembang Tes Urine, Positif Narkoba Bisa Dipecat
-
Dampak Pandemi Covid-19, Jumlah Wisatawan Pura Taman Ayun Merosot 99 Persen
-
Motor Masuk Jurang, Wanita Asal Gianyar Belum Ditemukan
-
Istri Polisi Selingkuh dengan Satpam Bandara, Keduanya Jadi Tersangka
-
Sebelum Bertolak ke Sleman, Skuad Bali United Jalani Vaksinasi COVID-19
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
-
BEI Beri Peringatan Kepada 167 Emiten, Imbas Lambatnya Lapor Keuangan
-
Danantara Tunjuk Bupati Gagal jadi Komisaris Utama Perusahaan BUMN
Terkini
-
Tumbuh 41%, QLola by BRI Buktikan Peran sebagai Tulang Punggung Pengelolaan Keuangan Era Digital
-
Semangat Kemerdekaan! SKK Migas Sumbagsel Gelar Upacara HUT RI ke-80 di Tengah Laut
-
Review Onix Mexicola: Parfum Viral yang Wanginya Bikin Auto Nengok
-
Staycation Hits Palembang: 5 Hotel dengan Pemandangan Jembatan Ampera Terbaik
-
Bidar di Sungai Musi Palembang Meriah, Tapi Benarkah Sudah Jadi Identitas Sumsel?