Stigma negatif mengenai mereka yang terpapar atau akhirnya menjadi seorang penyitas memang kerap dialami.
Baik Prabu dan Cak Mir mengaku justru terus menerus mendapatkan dukungan dari orang terdekat, terutama keluarga.
“Dukungan dan doa dari orang-orang terdekat sangat diperlukan,” ujar Cak Amir.
Epidemiolog Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Iche Andriyani Liberty mengatakan, satu hal tantangan dari pandemi adalah infodemik, yakni informasi mengenai virus.
Baca Juga: Tahun Ini, Restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro di Palembang Dilanjutkan
Sayangnya, banyak informasi mengenai virus yang keliru beredar di masyarakat sehingga muncul stigma negatif yang menyebabkan kasus covid 19 malah makin sulit ditangani.
“Masyarakat harus mengetahui jika penyintas sudah dinyatakan negatif berarti memang sudah bersih dari Covid-19. Yang tengah dibutuhkan Indonesia saat ini adalah bersinergis dan kompak agar segera pulih dari pandemi yang melanda negeri ini,” ungkapnya.
Indonesia akan segera bangkit jika saling bersinergis jika disiplin melakukan 3T yaitu Testing (Pemeriksaan dini), Tracing (Pelacakan) dan Treatmen (Perawatan), 3M dan vaksinasi.
“Masyarakat dan stake holder harus kompak,” harapnya.
Saat diwawancarai Iche menyebutkan Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 1,35 juta kasus sedangkan di Sumatera Selatan sudah terdapat 16.014 orang yang terkonfirmasi positif.
Baca Juga: Ditangkap BNN, Mantan Anggota DPRD Palembang Dituntut Hukuman Mati
Dengan jumlah penyintas atau yang sudah sembuh sejumlah 14.223 atau 88,82% sedangkan angka kematian sebesar 4,8%.
“Dalam perkembangannya kasus sembuh cenderung meningkat capai 88,82% sementara kasus positif dan meninggal terus turun, dengan kasus aktif 27%,” terang ia.
Hingga tahun 2022, saat ketersedian vaksin bisa memenuhi kebutuhan 70% masyarakat Indonesia maka menjadi harapan mengakhiri pandemi ini.
“Tapi karena masih bergantung dengan pihak luar, vaksin dilakukan dengan bertahap dan sampai saat ini, pengurangan jumlah kasus di Indonesia belum dapat dilihat karena grafik masih bersifat fluktuatif,” terang ia.
Iche menegaskan masyarakat tidak boleh lengah. Dengan adanya varian covid 19 dengan resiko penularan yang lebih cepat juga lebih infeksius.
“Harus ada keoptimisan agar pandemi ini bisa kita akhiri bersama,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
KLB Partai Demokrat di Deli Serdang Legal, SBY Juga Pernah Gelar KLB
-
Syofwatillah: KLB Partai Demokrat di Sumut Kehendak Pengurus Daerah
-
Pembangunan Jalan Tol Indralaya - Prabumulih Capai 30 Persen
-
Warga Sumsel, Begini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 13
-
Setahun Pandemi, Pengangguran di Kota Bandung Bertambah Jadi 147.000
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Promo Alfamart 'Paling Murah Sejagat' Kembali, Nikmati Harga Termurah Sampai 15 Juni
-
7 Fakta Ustaz Yahya Waloni yang Baru Wafat: Kisah Hijrah Pendeta ke Pendakwah Kontroversi
-
Harga Minyak Goreng dan Popok Bayi Turun, Ini Promo Alfamart Spesial Idul Adha
-
Dari Rumah Sakit ke Lapangan Hijau, Direktur RS Siti Fatimah Jadi Manajer Sumsel United
-
Mau Beli Mobil Baru? Simak Dulu 5 Tips Test Drive Ini