Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 20 Februari 2021 | 14:17 WIB
Pempek Palembang [shutterstock] Sejarah pempek Palembang dikoreksi, pempek Palembang dikenal sejak masa Sriwijaya.

Baru kemudian, sejarah mengatakan jika pempek dijual oleh pedagang yang bermungkinan etnis China kemungkinan terjadi pada abad 19.

Namun belakangan, setelah seorang yang mungkin berketurunan Tionghoa lebih akrab dipanggil apek menjual makanan.

Kejadian itu diperkirakan sekitar tahun 1916, maka nama kelasan lambat laun berubah. Masyarakat cendrung mengenal pempek berasal dari nama penjual pempek tersebut ketika memanggilnya.

"Apek, apek.. penjual makanan, jadinya pempek," ujar Vebri, Sabtu (20/2/2021)

Baca Juga: Ini Penyebab Angka Kemiskinan Sumsel Naik, Tergolong Daerah Termiskin

Pempek panggang Palembang [ Instagram]

Sosialisasi sejarah pempek ini dilakukan di toko-toko makanan terkhusus toko pempek di Palembang.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang Zanariah mengatakan pengoreksian atas makanan pempek yang dibuat oleh etnis China kurang tepat. 

"Murni dari Palembang," kata ia, Sabtu (20/2/2021).

Kasi Tradisi dan Adat Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Muttaqin menambahkan sosialisasi dilakukan sejumlah pihak, mulai dari sejarawan, budayawan dan pemilik toko pempek di Palembang. 

Selama ini masyarakat hanya mengenal pempek sebagai makanan tanpa mengetahui keabsahan sejarahnya. "Karena itu mulai disosialisasikan agar yang beredar selama ini juga dikoreksi kembali," ucap ia, Sabtu (20/2/2021).

Baca Juga: Resmi, Bangunan Pemerintahan di Sumsel Wajib Ornamen Tanjak

Selain itu, pemerintah kota juga sudah mengusulkan tujuh kekayaan budaya Palembang guna diusulkan sebagai warisan budaya yak benda, seperti halnya burgo, rumah rakit, selendang munaroh, tepung tawar, telok abang dan lainnya.

Load More