SuaraSumsel.id - Sumatera Selatan (Sumsel) dinilai belum kompak kendalikan kasus covid 19 yang terjadi selama ini. Hal ini diungkapkan Epidemiolog Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Iche Andriani Liberty yang menilai dari tingkat pelacakan yang kontak erat dengan pasien positif covid 19.
Dia menungkapkan ada kabupaten/kota yang kasus pasien positif covid 19 masih dalam proses namun upaya pelacaknnya dilakukan seadanya, misalnya 10 orang.
Dr Iche di Palembang menerangkan tingkat pelacakan kontak erat (tracing) mempengaruhi tingkat pemeriksaan (testing) sehingga kasus baru akan terdeteksi.
Lambannya tracing di beberapa kabupaten/kota membuat kasus tidak terdeteksi sehingga berpotensi meningkat.
Baca Juga: Kenangan Filuz Mursalin, Seniman Palembang Nan Sederhana Kaya Karya
"Selain itu temuan kasus baru harian di Sumsel cenderung berasal dari daerah-daerah tertentu saja," terang ia seperti dilansir dari ANTARA, Senin (15/2/2021).
Padahal dengan tingginya mobilitas masyarakat saat ini, potensi penularan dinilai semakin meningkat. Dari tingkat temuan kasus positif (positivy rate) COVID-19 Sumsel, masih berada di angka 27,89 persen per 14 Februari 2021.
Menurut ia, tingkat tracing dan testing paling konsisten dilakukan Kota Palembang sehingga mampu menemukan puluhan kasus positif baru setiap hari dan menjadi penyumbang hampir 50 persen kasus di Sumsel.
"Dinkes Sumsel sudah sering menyurati kabupaten/kota supaya suspect dikejar sebanyak mungkin. Testing ditingkatkan, tapi 17 kabupaten/kota terlihat tidak kompak," sambung ia.
Ia tidak menampik kabupaten/kota menghadapi kendala anggaran dan SDM dalam penanganan Covid-19, namun ia berharap tetap ada konsistensi dalam pendeteksian kasus dengan meningkatkan kapasitas tes usap.
Baca Juga: 5 Kearifan Lokal Palembang Jadi Warisan Budaya, Salah Satunya Telok Abang
Data Dinkes Sumsel per 14 Februari 2021 mencatat kasus konfirmasi positif Covid-19 di Sumsel telah mencapai 15.150 kasus dengan angka kesembuhan berjumlah 12.882 orang (85,03 persen) dan 731 kasus kematian (4,83 persen).
Berita Terkait
-
Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
-
Gubernur Herman Deru Buka Rakor Forkopimda Se-Sumsel
-
Gercep Antisipasi Arus Mudik Lebaran, Herman Deru Cek Jalur Tol Alternatif Palembang-Betung
-
Jejak Pendidikan Umi Hartati: Sarjana Ekonomi hingga Ketua Komisi yang Ditahan KPK
-
Dijerat OTT KPK, Ini Daftar Kekayaan Miliaran Umi Hartati yang Jadi Sorotan
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
Terkini
-
Debat Paslon PSU Pilkada Empat Lawang Dipindah ke Palembang, Ada Apa?
-
Viral Bupati Pali Emosi Saat Sholat Id: Air PAM Mati, Rumah Pribadi Terdampak
-
7 Alasan Lebaran di Palembang Selalu Spesial dan Penuh Keunikan
-
Drama Rendang Willie Salim Memanas: Desak Ratu Dewa Minta Maaf ke Warga
-
Dua Sultan Palembang Berbeda Sikap soal Adat Tepung Tawar untuk Willie Salim