SuaraSumsel.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyebut telah berpengalaman mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Peristiwa karhutla pada tahun lalu telah menurun dibandingkan tahun 2019.
Bahkan pada tahun ini, Sumatera Selatan atau Sumsel sebagai provinsi yang mengalokasi dana penanganan karhutla pada kota dan kabupaten lebih cepat. Pada tahun 2021 ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel mengalokasikan Rp 30 miliar guna mencegah sekaligus penanganan karhutla.
"Tahun ini kita anggaran Rp30 milyar dan dikelola Pemprov. Dana tersebut diperuntukan membuat skat kanal, sumur bor dan peralatan lainnya di daerah yang rawan karhutla," ungkap Gubernur Sumsel, Herman Deru, Selasa (9/1/2021).
Ditekankan Herman Deru, upaya masif seperti sosialisasi serta penyebarluasan maklumat larangan membakar lahan, aktivasi posko pencegahan dan patroli rutin,
"Faktor cuaca juga menjadi penentu Sumsel bebas asap di tahun sebelumnya. Ke depan, kita lebih fokus membuat Teknologi Modifikasi cuaca dan Itu akan menjadi andalan. Sumsel termasuk yang lebih awal menyatakan siaga agar karhutla dapat lebih dicegah pada tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Pada tahun 2020 lalu, Sumsel menjadi daerah yang relatif bebas titik api (hotspot) dibandingkan tahun 2019. Pengalaman menghadapi karhutla menyatakan lahan rawan karhutla terjadi pada lahan tidak produktif.
"Utamanya saat menghadapi musim kemarau di tahun ini, semoga Sumsel menjadi menjadi lebih baik," tegasnya.
Sumsel memiliki 1,3 juta hektar lahan, lebih dari 50 persennya merupakan hutan kawasan dan sebagiannya tidak produktif.
Dilansir dari ANTARA, Sumsel memiliki sekitar 1,4 juta hektare kawasan gambut yang tersebar di 10 kabupaten di antaranya Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Muaraenim.
Baca Juga: Ini Alasan Dokter Kecantikan Richard Lapor Kartika Putri ke Polda Sumsel
Pada 2020, Pemprov Sumsel mengalokasikan Rp45 miliar untuk membantu 10 kabupaten/kota yang dinilai rawan karhutla sementara pada 2021 dianggarkan Rp30 miliar yang akan digunakan untuk membuat sekat kanal, sumur bor dan sarana dan prasarana pendukung.
Data Satgas Karhutla Sumsel menyebut luasan lahan terbakar sepanjang 2020 tercatat hanya 418 ha dengan 4.434 titik panas (hotspot) atau turun signifikan dibandingkan 2019 yakni 428.356 hektare dengan 17.024 hotspot.
Berita Terkait
-
25 Kg Sabu Jaringan Aceh Diamankan Polda Sumsel
-
Gantikan Kelly Mariana Sebagai Ketua KPU Sumsel, Ini Profil Amrah Muslimin
-
Rangkaian Imlek hingga Cap Go Meh, Penuh Doa Pengharapan
-
PT Semen Baturaja Peroleh Kredit Sindikasi Rp 1,3 Triliun
-
Pemburu Macan Dahan di Taman Nasional Berbak Sembilang Diamankan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Ada 'Orang Asing' di Fotomu? Hapus Cuma 5 Detik Pakai Fitur AI Ajaib Ini
-
Dewan Kopi Sumsel: Filosofi Tunggu Tubang Jadi Inspirasi Pelestarian Kopi Semendo
-
Transaksi Rp1.145 Triliun Tercatat, AgenBRILink Jadi Motor Inklusi Keuangan BRI
-
BRI Pacu Penyaluran KPR FLPP, Perkuat Program 3 Juta Rumah dan Asta Cita Pemerintah
-
Inflasi Sumsel Naik 0,27 Persen pada September 2025, BI Pastikan Masih dalam Sasaran