Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 31 Desember 2020 | 18:36 WIB
Kue tradisional Palembang [Dok. Bunda Rayya]

SuaraSumsel.id - Jelang akhir tahun, situasi pandemi belum juga mencerahkan. Namun siang itu, hati pemilik toko cerah kue khas Palembang, Yus Eli (45) sangat cerah dan bahagia.

Ia ditemani sang anak menghantarkan puluhan kotak kue basah khas Palembang guna menemani perayaan natal tahun ini.

Selepas memanggang puluhan loyang kue-kue tradisional seperti kue delapan jam, kue maksuba, kue lapis legit dan kue agar-agar dodol, ia berggegas membawa kue-kue tersebut.

Kue-kue itu telah dikemas dalam kotak plastik khusus, lalu dibungkus kembali dengan plastik pembungkus.

Baca Juga: Peresmian Jembatan Musi VI Dipadati Warga, Polisi Bubarkan Paksa

Dengan ketebalan tertentu, maka kue pun dibungkus kembali dengan kertas berwarna coklat dan diberi stiker khusus pengiriman makanan.

Kehadirannya di kantor ekspidisi pun disambut petugas, beberapa kali tumpukan kue dibawa guna dikirim segera kepada pemesannya.

Sepekan menjelang perayaan natal, pesanan kue tradisional Palembang Yus Eli terus meningkat.

Meski situasi pandemi virus covid 19 masih membanyangi natal nan damai ini.

Puluhan kotak kue bermerk Bunda Raya dikirim kepada pemesan yang merayakan natal di akhir pekan lalu.

Baca Juga: Resmi Dibuka Untuk Umum, Jembatan Musi VI Diestimasi Bisa Bertahan 50 Tahun

Karena itu, setiap pemesan berharap kue tiba tepat waktu. Yus pun harus pintar-pintar mensiasati waktu pengiriman agar kue tetap enak dinikmati pembeli bersama keluarga.

Kue tradisional Palembang yang dikirimkan setiap harinya [dok. Bunda Rayya]

“Puluhan kue-kue ini telah ditunggu pemesannya. Mereka ingin merayakan natal dengan menikmati kue-kue tradisional Palembang,” ungkap Yus dibincangi sehari setelah perayaan natal (26/12/2020).

Biasanya, kata Yus, pemesan kue ialah orang-orang Palembang yang berada di luar wilayah Sumatera Selatan.

Pemesanan paling banyak berasal dari Jakarta-Bogor-Depok, Tenggerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Para pemesan ialah mereka yang belum berkesempatan mudik karena situasi pandemi, namun tetap ingin menikmati kue tradisional bersama keluarga.

“Pengiriman kue berangsur, namun idealnya yakni dua atau tiga hari menjelang perayaan natal,”ujar ibu lima anak ini.

Menurut ia, pengiriman kue terutama kue basah khas Palembang yang kaya telur memang berbeda. Stuktur kue yang basah membutuhkan pengiriman harus lebih cepat.

Kue tradisional Palembang [Dok. Bunda Rayya]

Minimal pengiriman kue selama dua hari guna menjaga kualitasnya. “Dengan estimasi itu, maka harus dicarikan ekspedisi yang bisa tepat waktu,” ujar Yus.

Situasi pandemi mengharuskan pelaku usaha lebih beradaptasi, misalnya menyesuaikan waktu pengiriman.

Sebelum pandemi, pengiriman barang ke wilayah Jabodetabek bisa mengandalkan program satu hari sampai. Dengan ongkos Rp 34.000/kg, maka bisa mengantarkan kue hanya dalam satu hari.

“Dikirim Sunday Service JNE, dikirim pagi, malamnya sampai. Pembeli biasanya sudah hapal paket lebih cepat dari regular ini,” terang Yus yang sudah empat tahun terakhir menggunakan jasa ekspedisi tersebut.

Biasanya, kata Yus, pelanggan sudah hapal betul perkiraan ongkos kirim dan waktu pengiriman.

Jika pesanan pembeli dalam jumlah banyak, biasanya petugas membantu menjemput ke toko, namun jika jumlah pengiriman sedikit maka lebih baik dihantarkan langsung ke kantor ekspedisi yang terletak di jalan Mayor Ruslan tersebut.

Kue tradisional Palembang [Dok. Bunda Rayya]

“Sebelumnya kami pun sering mengirimkan kue khas Palembang hingga ke Papua, Irian. Hampir seluruh kota di Indonesia sudah pernah dikirim kue basah Palembang. Memang harus dipastikan betul waktunya, agar kue masih enak disajikan dan pelanggan berbahagia,” pungkasnya.

Selama empat tahun menjadi pelanggan ekspedisi ini dibenarkan oleh Koordinator Sales Counter JNE Palembang, Hepni. Ia mengungkapkan jika kue khas Bunda Raya ialah langganan lama sebagai UMKM Palembang.

Pemesanan kue khas Palembang memang cukup tinggi hingga saat ini. Dahulu, pengiriman UMKM Bunda Rayya bisa 3-5 loyang kue/hari.

Dari komposisi pengiriman di kantor JNE Palembang saja, pengiriman kuliner khas termasuk pempek dan lainnya bisa melebihi 50% dari jenis komoditas yang dikirim.

“Jika kue basah mungkin 25%, termasuk kue khas milik Bunda Rayya. Pengiriman memang perlu dijaga betul, agar pengusaha, pembeli sama-sama bahagia merayakan moment bahagia bersama keluarga,” ungkapnya.

Load More