SuaraSumsel.id - Adenan Kapau Gani, pria berambut ikal yang akrab di panggil A.K.Gani, lahir 16 September 1905, di Desa Palembayan, Palembayan, Kabupaten Agam, Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
Ia dilahirkan dari pasangan Abdul Gani Sutan Mangkuto dan ibunya yang asli Palembang, bernama Siti Rabayah, A.K Gani meninggal di Palembang, Sumatera Selatan, 23 Desember 1968 pada usia 63 tahun.
Gani kecil dulu bersekolah di Sekolah rakyat atau sekolah pemula (primary School) di Sugihwaras, Kapau, Padang dan Solok tahun 1915-1923.
Kemudian melanjutkan studinya di Sekolah lanjutan 1 ELS (setingkat SMA zaman Belanda) dan pindah ke Jakarta masuk di Stovia.
Melanjutkan ke Algemene Middlebare School (AMS) yang kesemuanya itu dia lalui tahun 1923 sampai 1927, dan terakhir melajutkan kuliah kedokteran di Geeneskundige Hoge School (GHS) tamat tahun 1940.
Anak seorang guru ini, di masa remajanya pun memang sudah aktif dalam dunia politik dan sosial.
Ini terlihat dari rentang perjalanan sejarah beliau, yang tergabung dalam berbagai organisasi yang sifatnya kedaerahan di tahun 1920 masuk ke dalan Jong Sumatranen Bond dan Jong Java.
Beliau pun terlibat dalam kongres Pemuda II tahun 1928 di Jakarta dan di tahun 1931 beliau masuk ke Partindo tak lama setelah penangkapan Soekarno oleh pemerintah kolonial waktu itu.
Jiwa A.K Gani memang menjadi aktivis, sudah lulus jadi dokter pada 1940 dan kembali ke Palembang berpraktek sebagai dokter. Hasrat sejatinya untuk terjun ke pergerakan poilitik kambuh lagi.
Baca Juga: Kronologi Pertempuran Surabaya
Hasilnya, ketika Jepang mulai menjajah Indonesia pada 1942, iaditahan oleh Polisi Militer Jepang(Kempetai) dan mengalami penyiksaan selama kurang lebih 13 bulan.
Gara-gara hasratnya yang begitu kuat untuk berkiprah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Pada akhir masa penjajahan Jepang, Adnan pernah aktif di beberapa organisasi dan lembaga yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Tak heran ketika Proklamasi 17 Agustus 1945 dicetuskan oleh Bung Karno dan Bung Hatta di Jakarta, Adenan praktis dipandang sebagai tokoh sentral di Sumatera Selatan.
Bahkan AK Gani lah yang mengambil inisiatif membacakan teks Proklamasi dan mengibarkan pertama kali Bendera Merah Putih di Palembang pada tanggal 25 Agustus 1945.
Setelah itu, Gani diangkat jadi Kepala Pemerintahan Bangsa Indonesia untuk Keresidenan Palembang, dan dalam waktu singkat, berhasil menyusun badan-badan pemerintahan RI di seluruh Sumatera Selatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
7 Produk Perawatan Kaki untuk Atasi Tumit Pecah-pecah, Bikin Kaki Lembut Lagi
-
Mitos atau Fakta? 5 Profesi Remeh yang Gajinya Diprediksi Kalahkan ASN di Sumsel pada 2026
-
Nyala dari Tepian Musi: Kilang Plaju dan Sinergi Pertamina One Menjaga Energi Negeri
-
Masih Ingat Timor dan Corolla All New? Dua Sedan 90-an Ini Ternyata Masih Dicari di 2025
-
Kenapa Status 'Tidak Terdapat Peserta' Muncul Saat Cek BLT Rp900 Ribu? Begini Cara Mengatasinya