SuaraSumsel.id - Dinas Pendidikan Kota Palembang kembali memperpanjang proses pembelajaran daring, atau dikenal dengan pembelajaran jarak jauh.
Perpanjangan akan berlangsung sampai dengan akhir November nanti.
Meski sebelumnya, Dinas Pendidikan berencana memperpanjang proses belajar daring hingga akhir tahun, atau akhir Desember.
“Setelah kami rapatkan, dan kembali dipertimbangkan dengan berbagai kemungkinannya, maka Disdik putuskan pembelajaran daring diperpanjang hingga November, atau bulan depan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Zulinto dihubungi Suarasumsel.id, Rabu (28/10/2020).
Baca Juga: Libur Panjang Pekan Ini, Hunian Hotel Palembang Naik 30 Persen
Ia mengungkapkan alasan utama memperpanjang proses belajar yakni pertimbangan status penyebaran virus corona atau covid 19 di Palembang.
Dinas Kesehatan menyatakan status penyebaran virus di kota Palembang masih berzona orange. Dengan kondisi itu, maka pembelajaran jarak jauh diperpanjang kembali atau belum bisa dilaksanakan sampai dengan akhir November.
“Pertimbangannya di akhir November, karena Dinas akan terus mengevaluasi. Proses evaluasinya perbulan saja. Jadi, jika sebelumnya akhir Desember, maka diputuskan sampai akhir November. Untuk kemudian, terus dilakukan evaluasi perbulannya,” papar ia.
Zulinto mengatakan pertimbangan mengevaluasi kebijakan juga menyertakan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kota Palembang. Dengan pertimbangan karena kota Palembang masih berstatus zona orange, maka pembelajaran secara langsung sebaiknya kembali ditunda.
“Kami ingin agar semua pihak, baik sekolah, dinas pendidikan, orang tua terutama siswa bisa belajar dengan nyaman dan aman. Katagori Aman ialah dalam artian terpapar virus,” terang ia.
Baca Juga: Sempat Deg-Degan, Aldi Taher Resmi Menikahi Selebgram Palembang
Jangan sampai, kata Ia, kebijakan melakukan pembelajaran secara langsung malah menimbulkan banyak kerugian.
“Bagaimanapun, kita tidak harus melindungi anak-anak. Jika dipaksakan dan malah terjadi penyebaran, maka saya harus bertanggungjawab juga. Jangan sampai lebih banyak kerugian yang kita alami, dengan memaksakan kehendak sepihak,” timpalnya.
Setelah akhir November mendatang, Dinas Pendidikan kembali akan mengevaluasi kemungkinan pembelajaran tatap muka langsung di sekolah. Mungkin skemanya, akan dilaksanakan bergantian antar jenjang pendidikan.
Misalnya, kelas 7 akan masuk dua hari dalam seminggu, sedangkan kelas 8 dan 9 juga demikian namun pada hari yang berbeda.
“Dengan skema itu, kepadatan di sekolah bisa dihindari. Itupun, perlu pertimbangan dan penilaian bersama dengan orang tua melalui komite soal kesiapan pembelajaran tatap muka langsung,” terang Zulinto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
-
Rudiantara Sentil OJK Soal Aturan 'Saklek' Pinjol: Jangan Terlalu Kencang, Nanti Mati!
-
PSSI Sebut Persija Tak Penuhi 'Syarat' Ikut Piala Presiden 2025: Kita Tak Pilih-pilih
-
Perbandingan Spesifikasi iQOO Z10 vs Infinix GT 30 Pro, Duel HP Gaming 4 Jutaan
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Ini Penyakit yang Bisa Diredakan dengan Air Rebusan Lengkuas
-
Yuk Klaim 5 Saldo DANA Kaget Ini Sekarang! Siapa Tahu Kamu Dapat Rp449 Ribu Hari Ini!
-
5 Cara Efektif Menghilangkan Bau Ketiak yang Menurunkan Percaya Diri
-
3 Rekomendasi Bedak Wardah Terbaik untuk Wajah Glowing dan Tahan Lama
-
3 Link DANA Kaget Siang Ini Bernilai 213.000, Buruan Klaim Sebelum Kehabisan!