SuaraSumsel.id - Sarapan menjadi kunci sumber energi dalam menjalani aktivitas sepanjang hari. Demikian kata Dr. Karolina Mikiewicz, seorang staf pengajar di Universitas Teknologi Lodz, Polandia.
Menurut Karolina, melewatkan sarapan demi menurunkan berat badan justru cara yang salah karena kalori akan bertambah saat makan siang dan makan malam.
"Sarapan membantu Anda mempertahankan kadar insulin yang stabil dan pada saat yang sama mengurangi risiko diabetes dan obesitas. Terlebih lagi, sarapan memberi Anda energi seharian yang meningkatkan fungsi otak," kata Karolina dikutip Suara.com dari Medical Daily.
Karolina menambahkan, kegemukan yang berlebihan bisa mengganggu pengiriman oksigen ke organ dan menunda pencernaan. Untuk itu sangat disarankan mengonsumsi lebih banyak protein tanpa lemak dan makanan kaya serat untuk menghasilkan kenyang tak berlebih.
Di sisi lain, sebagian dari kita mungkin akan memilih makanan yang mudah dibuat untuk sarapan.
Seperti panekuk, muffin, wafel, atau smoothie.
Tapi jika dikonsumsi dalam jangka panjang untuk sarapan, makanan-makanan itu bisa merusak kesehatan Anda lho!
Kata Karolina, mengonsumsi makanan berikut untuk sarapan sama saja dengan memilih sarapan yang tersedia di toko grosir demi menghemat waktu. Demi tubuh tetap sehat, berikut jenis makanan yang sebaiknya Anda hindari saat sarapan ya.
1. Wafel dan pancake
Baca Juga: Enam Pembobol Rekening BRI Rp1 Miliar di Palembang, Divonis 4 Tahun
Dua makanan itu terbuat dari karbohidrat sederhana yang tidak membuat Anda merasa kenyang karena cepat dicerna. Penting untuk mengetahui jumlah biji-bijian dan serat yang disebutkan pada label. Beberapa produk ini mengklaim lebih sehat padahal tidak.
2. Roti manis
Bagel, roti, dan biskuit hanya mengandung gula dan gluten. Makanan-makanan ini hanyalah makanan manis yang dimaksudkan sebagai makanan penutup saat siang atau sore hari. Sebaiknya dihindari untuk sarapan.
3. Jus manis
Produk jus rendah gula tampaknya sehat, tetapi sebenarnya juga tetap mengandung banyak gula. Beberapa produk mengklaim sebagai probiotik, namun juga tidak menambahkan bakteri baik yang bermanfaat bagi tubuh.
Beberapa jus buah mengklaim 100 persen alami tanpa tambahan gula, tetapi itu hanya berarti gula tebu tidak ditambahkan ke minuman. Mereka masih mengandung fruktosa yang mengubah gula menjadi lemak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Viral Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Tolak Santunan, Pilih Berkah Kiai Bikin Netizen Terbelah
-
Cuan Kilat! 8 Link DANA Kaget Hari Ini Resmi Dibuka, Buruan Klaim Sebelum Limit Habis
-
Anggaran Rp 3,1 Miliar untuk Goyang Erotis di Muba Expo, Warga Kesal: Akan Kami Bongkar!
-
BNPB Sebut Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Lebih Ngeri dari Gempa dan Banjir
-
Bosan Avatar Biasa? Ini Kumpulan Cara Bikin Miniatur AI 'Hero'-mu untuk Profil Steam & Discord