Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 19 September 2020 | 13:42 WIB
Jepretan dari buku RHM Akib (Facebook Apotik Buku)

SuaraSumsel.id - Budaya hiburan menonton film di bioskop sudah terkenal lama di kota Palembang. Selain bioskop yang banyak dibangun, jumlah penontonnya juga padat.

Ada bioskop yang memutar film sampai lebih dari empat kali dalam sehari dengan jumlah penonton yang selalu hampir penuh.

Boleh dikatakan, masyarakat Kota Palembang memiliki sejarah bagi dunia perfilman dengan menikmati beragam film di bioskop.

Dikutip dari akun Facebook Bibliotek – Apotik Buku, terdapat rangkuman Daftar Pustaka Bioskop Palembang.

Baca Juga: Saat Ini, Satu Hari Satu Jenazah Pasien Covid 19 di Palembang Dimakamkan

Pada buku Petunjuk Kota Besar Palembang, karya RHM Akib pada tahun 1951 disebutkan mengenai masalah perfilman di Palembang berperan penting terutama bagi komunikasi massa. Hal ini terbukti dengan makin banyaknya bioskop yang dibangun oleh pengusaha hiburan dan pertunjukan.

Jepretan dari buku RHM Akib (Facebook Apotik Buku)

Kemajuan tersebut sangat terasa dalam lima tahun terakhir dengan semakin banyak bioskop pada masa sebelum perang dan setelahnya. Pada masa sebelum perang hanya terdapat lima bioskop dan pada tahun 1955 sudah terdapat 10 bioskop.

“Pada tahun 1956, akan dibangun lagi beberapa bioskop. Jumlah bioskop tersebut belum terdata pada bioskop di lingkungan perusahaan minyak BPM di Plaju dan Stanvac di Sungai Gerong yang jumlah bioskopnya mencapai lima gedung,” tulis pernyataan di buku tersebut.

Dalam buku yang sama ditulis jika perusahaan film nasional seperti halnya Perfeni dan Persari sudah berdiri di Palembang pada tahun 1954 yang bernama Palembang Film Corporate (P.F.C).

Adapun sebagai Direktur di perusahaan ini ialah Idrus Nawawi. Beliau adalah pemimpin dari media Harian Rakyat Sumatera.

Baca Juga: Cek Juru Parkir Legal di Palembang dengan Aplikasi Ini

“Pertama, produksi film PFC, ialah Antara Dua Surga dan dilanjutkan dengan film berjudul Gagal,” kutipan dalam buku tersebut.

Dalam buku tersebut diurai delapan bioskop yang sudah ada di jaman tersebut, yakni:

Bioskop Capitol

Bisokop ini terletak di jalan Tengkuruk nomor 106. Jalan Tengkuruk ini dikenal sebagai bagian dari pusat kota Palembang

Bisokop Initium

Bioskop ini terletak di Sekanak, yang menjadi bagian timur dari pusat kota Palembang

Bioskop Internasional

Bioskop ini masih ada sampai sekarang. Bioskop ini berada di salah satu pusat pembelanjaan di jalan Sudirman kota Palembang

Bioskop Lucky

Berdasarkan catatan buku ini, bioskop ini terletak di jalan Pantjawarna.

Bioskop Majestic

Bioskop ini berada kawasan Tl. Djawa.

Bioskop Merdeka

Bioskop ini berada di kawasan 10 Ulu Palembang

Bioskop Saga

Bioskop ini berada di jalan Merdeka.

Bioskop Rex

Bioskop ini juga berada di kawasan Sekanak, berdekatan dengan bioskop initium.

“Pada masa itu, sudah diputar film Amerika dan Eropa dan juga sudah ada film-film dari Philipina, Malaya, Mesir, India, dan negara-negara lain di Asia,” seperti yang tertulis di buku.

Jepretan dari buku RHM Akib (Facebook Apotik Buku)

Di buku RHM Akib lainnya, yang berjudul Kota Palembang 1272, Tahun 684-1956 dan 50 Tahun Kota Praja (Haminte) Palembang (1906-1956) menyebutkan Persatuan Pengusaha Bioskop di Palembang di antaranya terdapat 10 bioskop yakni

  • Bioskop Asia, di Plaju
  • Bioskop Merdeka, di Palembang,
  • Capitol Cinema di Palembang
  • Happy Word Teater, di Sungsang
  • Initium Teater di Palembang
  • Internasional Teater di Palembang
  • Keramat Teater di Baturaja
  • Majestic Teater di Palembang
  • Rex Teater di Palembang
  • Saga Teater di Palembang

Dalam beberapa buku Guide Book Palembang juga terdapat banyak selebaran promosi bioskop ada yang di kota Palembang.

Dengan jejak bangunan bioskop seperti ini, maka sudah bisa dikatakan jika masyarakat Palembang dari dahulu  menyukai film yang diputar di bioskop.

Load More