Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 07 September 2020 | 16:34 WIB
Para demonstran saat menggunakan topeng bergamber muka Munir sebagai tuntutan atas pengungkapan kasusnya.

Kini, setelah lebih dari 15 tahun kematiannya, nama Munir dianggap sebagai sosok yang memudahkan para generasi muda untuk menerjemahkan gagasan konsep HAM yang universal dalam pengalaman orang-orang Indonesia.

Grafiti wajah Munir bahkan kerap kali hadir di pojok-pojok kota, jalanan, hingga kaos yang akan terus berlipat ganda di masa mendatang.

Sosok Munir memang tidak akan pudar ditelan waktu.

Baca Juga: Raffi Tewas Dianiaya Sekelompok Orang di Kemayoran Lama

Load More