-
Wakil Presiden Sriwijaya FC, Mohammad David, resmi mengundurkan diri pada Sabtu, 8 November 2025.
-
Ia mundur karena kecewa atas hujatan publik yang dianggap tidak memahami perjuangannya untuk klub.
-
Keputusan tersebut memicu dukungan moral dari suporter dan sorotan terhadap manajemen Sriwijaya FC.
SuaraSumsel.id - Kabar mengejutkan datang dari tubuh Sriwijaya FC. Wakil Presiden Klub, Mohammad David, resmi menyatakan mundur dari jabatannya pada Sabtu (8/11/2025). Langkah ini diambil setelah dirinya mengaku kecewa dan terluka akibat hujatan yang diterimanya, terutama dari sejumlah pihak yang dianggap tidak memahami perjuangannya membesarkan tim berjuluk Laskar Wong Kito itu.
Dalam pernyataannya, Mohammad David mengaku mundur bukan karena tekanan dari dalam manajemen, melainkan karena kekecewaan mendalam atas hujatan publik yang dinilainya sudah di luar batas.
“Saya mundur karena sudah banyak yang mencaci dan menghina tanpa tahu apa yang sebenarnya kami lakukan untuk tim ini,” ujarnya dengan nada kecewa.
Ia menegaskan selama menjabat, dirinya selalu bekerja keras agar Sriwijaya FC tetap eksis di tengah kondisi sepak bola nasional yang serba sulit.
Baca Juga:Update Klasemen Terkini! Sumsel United Bertahan di Lima Besar, Sriwijaya FC Masih di Dasar
Namun, kritik dan serangan pribadi yang terus datang membuatnya memilih mundur demi menjaga harga diri dan ketenangan batin.
Keputusan Mohammad David ini sontak menambah sorotan terhadap Sriwijaya FC yang tengah berjuang mengembalikan kejayaannya di kompetisi nasional.
Sejumlah suporter menyayangkan keputusan tersebut, mengingat David dikenal sebagai sosok yang loyal dan berjiwa sosial tinggi, kerap turun langsung membantu pemain dan staf saat klub mengalami masa sulit.
Di sisi lain, pengunduran dirinya memunculkan spekulasi soal gesekan internal di tubuh manajemen Sriwijaya FC, meski hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak klub.
Setelah kabar mundurnya tersebar di media sosial, berbagai akun pendukung Sriwijaya FC justru mulai memberikan dukungan moral.
Baca Juga:Menit 89 yang Bikin Sriwijaya FC Gagal Raih Kemenangan Perdana di Jakabaring
Beberapa suporter menulis pesan simpati seperti “Terima kasih sudah berjuang untuk Sriwijaya FC, Pak David. Jangan biarkan hujatan memadamkan semangat Wong Kito.”
Meski kehilangan figur penting di manajemen, para pemain dan pendukung berharap momentum ini menjadi pemicu evaluasi besar-besaran di internal klub.
“Sriwijaya FC harus bersatu, bukan saling menyalahkan. Kritik boleh, tapi jangan sampai menghancurkan orang yang sudah berjuang,” tulis seorang netizen di forum pendukung Laskar Wong Kito.
Bagi sebagian kalangan, keputusan Mohammad David menjadi cermin tantangan berat dunia sepak bola daerah, di mana loyalitas, emosi, dan tekanan publik sering kali bertabrakan.