-
Tugboat Mitra Kencana 10 tenggelam di Sungai Musi Palembang setelah diterjang arus deras pada Rabu subuh.
-
Sebanyak 10 anak buah kapal berhasil diselamatkan warga dengan bantuan perahu getek.
-
Tim SAR dan aparat setempat masih melakukan evakuasi bangkai kapal yang tenggelam di dekat Dermaga Batu Ampar.
SuaraSumsel.id - Subuh yang sesak dengan kabut Sungai Musi berubah menjadi momen mencekam ketika Tugboat Mitra Kencana 10 tiba-tiba karam, diterjang arus deras. Kejadian ini memicu kepanikan warga dan aktivitas evakuasi mendadak di kawasan Dermaga Batu Ampar, Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II.
Sekitar pukul 05.30 WIB, warga sekitar menyaksikan kapal asisten itu tergelincir dan mulai tenggelam tidak jauh dari dermaga. Proses olah gerak tugboat yang hendak membantu tongkang Buyut 1, yang dalam kondisi tanpa muatan, berubah menjadi tragedi ketika arus kuat menarik kapal ke dalam kedalaman. Dalam sekejap, dek kapal menghilang di balik riak air.
Dalam hitungan menit, tenaga pendukung dari warga berdatangan dengan perahu getek. Mereka berhasil mengevakuasi 10 Anak Buah Kapal (ABK) yang berada di atas kapal saat itu. Teriakan panik bersahutan, suara dari warga terlihat di video amatir yang beredar, menyuarakan kekhawatiran “tugboat-nya tenggelam, anak kapal nyebur” sambil merekam momen kritis itu.
Sementara itu, salah satu tugboat pendamping, Tugboat Sumber Kencana, berhasil mengamankan tongkang Buyut 1 agar tidak hanyut. Tubuh kapal Mitra Kencana 10 sendiri masih berada di bawah permukaan air. Hingga berita ini diturunkan, operasi evakuasi badan kapal terus berjalan dengan dukungan tim SAR dan aparat setempat.
Baca Juga:Tring! Bunyi Kecil dari Pegadaian yang Mengubah Cara Kita Menyimpan Harapan
Pihak kepolisian dan instansi terkait belum mengeluarkan keterangan resmi terkait penyebab tenggelamnya kapal tersebut. Namun dugaan awal menyebutkan arus deras Sungai Musi menjadi faktor utama. Beberapa saksi menyebut bahwa manuver kapal yang hendak menjauh dari dermaga menjadikannya rentan terhadap tarikan kuat arus.
Peristiwa ini menorehkan kekhawatiran publik terkait keselamatan navigasi di Sungai Musi, terutama di titik-titik dermaga padat aktivitas pelayaran. Warga berharap agar otoritas pelabuhan dan dinas terkait segera meninjau kembali sistem keamanan operasional kapal di sungai utama kota.