SuaraSumsel.id - Tren "Bangga Lokal" terus tumbuh di kalangan anak muda Indonesia.
Dari gaya kasual hingga semi-formal, sepatu lokal kini tampil tidak kalah keren dengan merek luar. Di antara puluhan brand, tiga nama mencuat dan paling sering diperbincangkan: Compass, Ventela, dan Brodo.
Tapi, siapa yang paling cocok untuk gaya harian? Mana yang paling nyaman, awet, dan cocok di kantong?
1. Compass: Ikon Anak Urban
Baca Juga:Skandal Dana Rp38 Miliar? Dua Petinggi Bina Darma Palembang Resmi Ditahan
Brand asal Bandung ini bukan sekadar merek sepatu lokal—Compass telah menjelma menjadi ikon hype yang mewakili semangat generasi muda Indonesia.
Setiap peluncuran seri unggulannya seperti Gazelle, Retrograde, hingga Basic selalu menciptakan antusiasme luar biasa, bahkan tak jarang ludes hanya dalam hitungan menit lewat sistem raffle.
Daya tarik utamanya terletak pada desain minimalis yang cocok untuk gaya streetwear sehari-hari, dipadukan dengan upper berbahan kanvas berkualitas dan sentuhan finishing yang rapi.

Nilai tambah lainnya adalah kolaborasi eksklusif mereka bersama seniman lokal maupun brand global, menjadikan tiap rilisan terasa unik dan collectible.
Namun, statusnya sebagai barang incaran justru menciptakan tantangan tersendiri: stok terbatas dan sistem undian membuat banyak penggemar harus rela gigit jari.
Baca Juga:Ratu Sinuhun Diusulkan Pahlawan Nasional, Warga Palembang Bentangkan Kain 1.000 Tanda Tangan
Meski harga retail masih ramah kantong di kisaran Rp300-500 ribu, harga di pasar sekunder bisa meroket drastis, mencerminkan betapa kuatnya daya tarik Compass di tengah tren fashion lokal yang terus berkembang.
2. Ventela: Affordable dan Nyaman untuk Harian
Ventela menjadi pilihan favorit banyak anak muda Indonesia yang menginginkan sepatu bergaya klasik dengan harga bersahabat.
Tak sedikit yang menjulukinya sebagai “Converse rasa lokal” karena desain dan siluetnya yang mirip dengan Chuck Taylor, namun dibanderol dengan harga yang jauh lebih terjangkau—mulai dari Rp200 ribuan saja.
Meski murah, Ventela tidak murahan. Sepatu ini menawarkan kenyamanan lewat bantalan yang empuk dan bobot ringan, membuatnya cocok untuk aktivitas harian seperti kuliah, kerja santai, hingga hangout.

Ditambah lagi, Ventela menyediakan berbagai varian model dan warna, dari low cut, high cut, slip-on, hingga gaya sporty, yang semuanya tampil kasual namun tetap trendi.
Meski begitu, kualitas materialnya memang masih berada satu level di bawah merek lokal seperti Compass atau Brodo.
Sol luar Ventela juga cenderung lebih cepat aus jika sering digunakan di medan jalan yang kasar.
Namun dengan segala keunggulan dan harganya yang ramah dompet, Ventela tetap layak dipertimbangkan sebagai sepatu lokal dengan nilai terbaik di kelasnya.
3. Brodo: Favorit untuk Tampilan Maskulin
Ventela menjadi pilihan favorit banyak anak muda Indonesia yang menginginkan sepatu bergaya klasik dengan harga bersahabat.
Tak sedikit yang menjulukinya sebagai “Converse rasa lokal” karena desain dan siluetnya yang mirip dengan Chuck Taylor, namun dibanderol dengan harga yang jauh lebih terjangkau mulai dari Rp200 ribuan saja.
Meski murah, Ventela tidak murahan.

Sepatu ini menawarkan kenyamanan lewat bantalan yang empuk dan bobot ringan, membuatnya cocok untuk aktivitas harian seperti kuliah, kerja santai, hingga hangout.
Ditambah lagi, Ventela menyediakan berbagai varian model dan warna, dari low cut, high cut, slip-on, hingga gaya sporty, yang semuanya tampil kasual namun tetap trendi.
Meski begitu, kualitas materialnya memang masih berada satu level di bawah merek lokal seperti Compass atau Brodo.
Sol luar Ventela juga cenderung lebih cepat aus jika sering digunakan di medan jalan yang kasar. Namun dengan segala keunggulan dan harganya yang ramah dompet, Ventela tetap layak dipertimbangkan sebagai sepatu lokal dengan nilai terbaik di kelasnya.
3. Brodo: Favorit untuk Tampilan Maskulin
Brodo telah tumbuh menjadi ikon sepatu lokal yang menggabungkan kualitas, gaya, dan identitas pria urban Indonesia.
Berawal dari lini sepatu kulit, kini Brodo merambah dunia sneakers dan boots tanpa kehilangan ciri khas maskulin dan nuansa semi-formalnya.
Dengan material kulit asli dan sintetis premium, sepatu Brodo sangat cocok untuk pria dewasa muda yang ingin tampil rapi tanpa terlihat terlalu formal.
Padu padan terbaik Brodo biasanya dengan celana chino, jeans slim-fit, atau kemeja casual, menjadikannya pilihan utama untuk ngantor, nongkrong elegan, atau acara semi-resmi.
Selain desain dan kenyamanan, Brodo juga membanggakan proses produksinya yang 100% lokal dan turut menggerakkan UMKM di Bandung.
Meski harga ritel berkisar antara Rp400 ribu hingga Rp800 ribu—terbilang lebih tinggi dibanding sepatu lokal lain—kualitas dan daya tahannya membuat Brodo sangat layak investasi.
Namun, sepatu ini mungkin terasa terlalu ‘rapi’ jika dipadankan dengan outfit santai seperti hoodie oversized atau streetwear warna-warni. Bagi kamu yang mencari gaya pria mapan dengan sentuhan lokal, Brodo adalah jawabannya.
Jika kamu sedang mencari sepatu lokal yang sesuai dengan kepribadian dan gaya keseharian, tiga nama besar ini patut masuk dalam daftar yakni Compass, Ventela, dan Brodo.
Compass cocok buat kamu yang menggemari gaya streetwear kekinian. Desainnya yang minimalis dan siluet clean bikin tampilan kasualmu terlihat lebih “hype”—tak heran rilisannya selalu diserbu dan ludes dalam hitungan menit. Harganya berkisar Rp300–500 ribuan, menjadikannya mid-tier favorit anak muda urban.
Berbeda dengan Compass yang bermain di ranah fashion hype, Ventela lebih merakyat dan nyaman untuk dipakai harian.
Mulai dari Rp200 ribuan, kamu sudah bisa dapat sepatu dengan feel mirip Converse, cocok untuk mahasiswa, pelajar, atau pekerja kantoran kasual.
Dengan banyak pilihan warna dan model, Ventela adalah opsi ekonomis tanpa kompromi kenyamanan.
Sementara itu, Brodo menawarkan sesuatu yang lebih dewasa. Cocok untuk kamu yang ingin tampil rapi tapi tetap santai, Brodo menonjol dengan gaya semi-formal—ideal untuk dipadukan dengan kemeja, celana chino, atau jaket kulit.
Kisaran harganya sedikit lebih tinggi, Rp400–800 ribu, tapi sebanding dengan material dan kesan maskulin yang ditawarkan.
Tiga merek ini mewakili spektrum gaya dan kebutuhan yang berbeda.
Tinggal pilih—mau tampil hype, santai, atau mapan?