SuaraSumsel.id - Mengatur keuangan adalah hal penting yang sering terlewat. Dengan mengatur keuangan, kita bisa menempatkan dana sesuai dengan peruntukannya.
Selain itu, mengatur keuangan juga bisa membuat kita bisa menabung atau menyimpan penghasilan yang kita dapatkan setiap bulannya.
Jika kita tidak mengatur keuangan dampaknya bisa menjadi boros karena kita tidak mengontrol pengeluaran. Bahkan keuangan bisa minus yang berakibat pada utang,
Memiliki penghasilan besar tidak sulit untuk mengatur pos keuangan. Ini berbeda dengan orang-orang yang berpenghasilan rendah atau hanya sesuai standar upah mininum regional (UMR).
Baca Juga:Gaji UMR Gak Halangi Mimpi, Ini 7 Cara Atur Duit Biar Tetap Produktif
Penghasilan yang kecil tentu membuat kita bingung bagaimana mengatur keuangannya? Sulit bukan berarti tidak bisa. Di sinilah tantangannya.
Kunci dalam mengatur keuangan adalah mengatur pos pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya dari penghasilan yang kita dapat.
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan dalam mengatur keuangan bagi masyarakat yang bergaji UMR atau di bawah UMR.
Dikutip dari situs tanya jawab Quora, ada beberapa tips yang bisa dilakukan dalam mengatur keuangan dengan penghasilan UMR.
Rumus umum dalam mengatur keuangan adalah 50 persen untuk pengeluaran pokok/wajib, 20 persen pengeluaran sekunder dan 30 persen ditabung atau diinvestasikan.
Baca Juga:Biar Nggak Bokek Terus, Ini 6 Cara Kelola Gaji UMR Supaya Tetap Aman Sampai Akhir Bulan
Lalu langkah selanjutnya adalah dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
1. Mencatat Data Keuangan
Pertama-tama anda harus mencatat berapa pemasukan dan pengeluaran anda setiap bulannya. Dalam mencatat pengeluaran, anda harus detil. Kelompokkan dalam kategori seperti kebutuhan pokok (makan, tempat tinggal, transportasi), tagihan, tabungan, hiburan.
2. Prioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan
Dalam mengatur keuangan, anda harus memprioritaskan kebutuhan terlebih dahulu daripada keinginan. Kemudian anda pilah lagi kebutuhan apa yang paling anda perlukan.
3. Kurangi Pengeluaran Tidak Perlu
Anda juga harus cermat mencari cara untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Misalnya, masak di rumah alih-alih makan di luar, atau mencari alternatif transportasi yang lebih hemat seperti transportasi umum daripada harus memakai kendaraan pribadi ke kantor.
4. Sisihkan untuk Tabungan
Jangan lupa anda menyisihkan sedikit penghasilan anda untuk tabungan. Tabungan ini bisa digunakan untuk dana darurat.
5. Pisahkan Rekening
Anda juga harus memisahkan rekening untuk pengeluaran, pemasukan dan tabungan. Begitu anda mendapatkan gaji di rekening anda, ada baiknya langsung dicairkan dalam bentuk tunai untuk biaya pengeluaran.
Uang tunai tadi anda bagi menjadi empat amplop. Setiap amplop ditulis untuk kebutuhan tiap minggunya. Misal amplop pertama untuk kebutuhan minggu pertama.
Untuk tabungan atau dana darurat, sebaiknya menggunakan rekening tanpa kartu ATM agar anda tidak mudah dalam mengambilnya.
Simulasi
Berikut simulasi mengatur keuangan bagi orang single dengan penghasilan Rp 2juta per bulan
1. Kebutuhan Pokok (50-60%):
Makan Sehari-hari: Rp800.000 - Rp1.000.000
Transportasi: Rp200.000 - Rp300.000
2. Tagihan Wajib (20-25%):
Listrik, Air, dan Internet: Rp300.000 - Rp400.000
3. Tabungan dan Dana Darurat (10-15%):
Tabungan: Rp200.000 - Rp300.000
4. Gaya Hidup (5-10%):
Kebutuhan Pribadi dan Hiburan: Rp100.000 - Rp200.000
5. Cadangan Tak Terduga (5%):
Dana Tak Terduga: Rp100.000