Sementara itu, Kepala OJK Sumsel, Arifin Susanto, menegaskan bahwa pendekatan inklusif inilah yang membedakan program ini.
“Kami ingin memastikan seluruh rantai nilai kopi, dari petik hingga ekspor, didukung oleh pembiayaan yang inklusif dan sinergi kelembagaan. Ini bentuk nyata komitmen kami dalam menjadikan kopi sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal,” ujarnya.
Lebih dari Sekadar Kopi: Ini tentang Keadilan Ekonomi dan Keberlanjutan
Kegiatan eksplorasi ini menggarisbawahi pentingnya keterlibatan langsung pemangku kebijakan di lapangan.
Baca Juga:Dua Klub, Satu Markas! SFC & Sumsel United Berbagi GSJ, Ricuh Nggak Nih?
Di era ketika isu kesejahteraan petani sering terdengar klise, program seperti ini memberi napas segar. Ia tidak datang membawa janji kosong, tapi dialog terbuka dan kemauan untuk bertumbuh bersama.
Lebih dari sekadar secangkir kopi, ini adalah cerita tentang upaya menyatukan keuangan inklusif, pertanian berkelanjutan, dan kebijakan yang membumi.
Dengan dukungan yang tepat, bukan tidak mungkin kopi Sumsel bisa menjadi wajah baru Indonesia di pasar dunia, bukan hanya karena rasa dan aroma, tapi juga karena cerita di balik setiap biji kopi yang mengangkat harkat petani lokal.