Ponselku kini sudah lebih pintar, layar sudah sentuh, jaringan pun sudah 5G. Tapi setiap kali aku mendengar nada dering klasik Nokia atau melihat logo merah simPATI, aku terlempar kembali ke masa ketika teknologi terasa hangat dan personal. Bukan sekadar alat tapi jembatan perasaan.
Dan semuanya dimulai dari satu kartu kecil yang dibelikan ayah, sebagai wujud kasih sayang paling sederhana: “Kabari jika pulang terlambat.” sebuah kalimat singkat yang tak hanya menyambungkan sinyal, tapi juga meneguhkan rasa peduli yang dalam.
Tahun ini, tiga dekade sudah simPATI hadir di Indonesia, bukan sekadar sebagai kartu prabayar tetapi sebagai bagian dari kehidupan jutaan orang.
Dalam setiap perayaan ulang tahun, selalu ada ruang untuk mengenang dan di usia ke-30 ini, simPATI bukan hanya merayakan umur panjang tetapi juga warisan rasa yang dibangun dari waktu ke waktu.
Baca Juga:Dua Klub, Satu Markas! SFC & Sumsel United Berbagi GSJ, Ricuh Nggak Nih?
Bagaimana mengenang sepotong kartu kecil berwarna merah itu telah menyelinap masuk ke dalam berbagai fase hidup, dari SMS pertama yang canggung, panggilan pulang kampung yang melegakan, hingga video call keluarga di tengah masa pandemi.
SimPATI hadir bukan hanya di saku, tapi di momen-momen yang menentukan sekaligus menemani tawa, menyalurkan rindu, menjadi saksi diam dalam tiap langkah menuju dewasa.
Bertumbuh Bersama Teknologi
SimPATI tak pernah tinggal diam. Ketika dunia berubah, ia pun ikut berubah. Dari kartu biasa untuk menelepon, kini menjadi sahabat digital yang mengerti kebutuhan pelanggannya.
Kini, di usiaku yang ke-37, dengan dua anak yang mulai aktif di dunia maya, simPATI kembali hadir dengan wajah baru yang jauh lebih personal.
Baca Juga:Terbaru 2025! 34 SPKLU di Sumsel Siap Dukung Perjalanan Mobil Listrik Tanpa Cemas
Lewat kampanye #TerbaikUntukmu, pengguna kini bisa memilih sendiri benefit digital yang sesuai dengan kebutuhan bahkan kebutuhan sekeluarga.
Misalnya saat anak sulung memakai kuota Tryout digital untuk belajar menghadapi ujian. Lalu Istriku yang gemar menonton drama Korea senang karena ada paket Viu.
Sementara di sela pekerjaan, menikmati konten YouTube favoritku dan tentu tanpa khawatir kehabisan kuota.
Nomor Tak Berganti Tetap simPATI
Di tengah era serba instan, ketika banyak orang berganti nomor dan operator demi mengejar promo harian atau bonus sesaat, justru memilih tetap bersama satu nomor simPATI yang telah menemaniku sejak lama.
Bukan karena malas mengganti, bukan pula karena tak tahu cara pindah layanan. Tapi karena terlalu banyak cerita yang tertambat pada nomor itu, seperti benang yang diam-diam merajut seluruh fase hidup dan rasa.