Pilunya Bocah 7 Tahun Dirantai Ayahnya di Jendela, Ini 5 Fakta Menggemparkan yang Bikin Geram

Peristiwa ini viral setelah rekaman video korban tersebar luas di media sosial. Warga yang menemukan korban pun tak kuasa menahan amarah atas tindakan sang ayah.

Tasmalinda
Selasa, 24 Juni 2025 | 23:05 WIB
Pilunya Bocah 7 Tahun Dirantai Ayahnya di Jendela, Ini 5 Fakta Menggemparkan yang Bikin Geram
ayah di Banyuasin yang merantai anaknya

Korban akhirnya berteriak minta tolong. Teriakan tersebut terdengar oleh warga yang kemudian mendatangi rumah pelaku.

Saat melihat kondisi bocah itu yang dirantai di leher dan diikat ke jendela, warga langsung panik.

Tak hanya itu, warga yang geram kemudian merekam kejadian tersebut sebagai bukti, dan video tersebut dengan cepat menyebar di media sosial, terutama di Facebook.

Aksi viral itu memancing reaksi marah dari warganet, yang meminta aparat segera bertindak.

Baca Juga:Jadi Dirut Bank Sumsel Babel, Ini 5 Fakta Menarik Harry Gale dan Tantangan Barunya

4. Polisi Bergerak Cepat, Ayah Korban Diamankan

Setelah video viral, Polsek Rambutan langsung turun tangan. Idham Alfarisi tak berkutik saat diamankan polisi. Ia kini harus berhadapan dengan jerat hukum berat.

“Pelaku kami amankan, dan saat ini tengah diperiksa untuk mendalami motif serta latar belakang emosionalnya,” tegas AKP Ledi.

Polisi memastikan bahwa pelaku akan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak, yang ancaman hukumannya sangat berat.

pelaku yang merantai anaknya di Banyuasin
pelaku yang merantai anaknya di Banyuasin

5. Korban Jalani Konseling, Trauma Mendalam

Baca Juga:Fakta Mengejutkan! Hanya 6 Persen TK di Sumsel yang Dikelola Pemerintah

Di balik tragedi tersebut, kondisi psikologis MAN (7) menjadi perhatian utama.

Saat ini korban tengah menjalani konseling intensif untuk memulihkan trauma mendalam akibat perlakuan kejam dari ayah kandungnya sendiri.

“Kami pastikan proses hukum berjalan sesuai aturan. Korban dalam pendampingan konselor agar bisa segera pulih,” tambah Kapolsek.

Kasus memilukan ini sejatinya menjadi peringatan keras bagi semua orang tua agar tidak mudah terpancing emosi, terlebih terhadap anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang.

Tindakan kekerasan, sekecil apa pun, tidak hanya meninggalkan luka fisik yang bisa sembuh dalam hitungan hari atau minggu, tetapi juga menyisakan luka batin yang jauh lebih dalam dan sulit dipulihkan.

Bekas trauma itu bisa melekat sepanjang hidup anak, memengaruhi mental, kepercayaan diri, hingga cara mereka berinteraksi dengan orang lain di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini