SuaraSumsel.id - Sumsel United, klub sepak bola kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel), akhirnya mengumumkan susunan pengurus baru yang digadang-gadang akan menjadi motor kebangkitan sepak bola Sumsel.
Struktur baru ini diperkenalkan dalam sebuah acara resmi yang dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, mulai dari H. Herman Deru hingga Alvin Bomba.
Dalam struktur tersebut, H. Cik Ujang resmi menjabat sebagai Presiden Klub Sumsel United.
Mantan Bupati Lahat yang dikenal aktif mendukung olahraga ini mendapat dukungan penuh pecinta sepak bola di Sumsel.
Baca Juga:Fakta Mengejutkan, Ini Alasan Palembang Jadi Rebutan Generasi Muda Sumsel
Sementara posisi Wakil Presiden diisi oleh Alvin Bomba, figur muda yang belakangan ini ramai diperbincangkan di kancah persepakbolaan lokal sebagai salah satu talenta manajerial sekaligus pengusaha dan makin melirik bisnis olahraga yang menjanjikan, seperti klub sepak bola.
Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, didapuk sebagai Pembina klub.
Nama besar HD yang akrab nan juga politisi diyakini akan membawa nuansa dukungan penuh bagi perjalanan Sumsel United ke depan.
Posisi Manajer Klub dipercayakan kepada Dr. Syamsuddin Isaac Manggala, sedangkan Direktur Utama PT Cahaya Sumsel Utama diemban oleh Erick Yudiman.
Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa Sumsel United ingin membangun fondasi yang lebih solid demi target jangka panjang, termasuk membangkitkan kembali gairah sepak bola Sumatera Selatan yang sempat surut pasca kejayaan Sriwijaya FC beberapa tahun lalu.
Baca Juga:Sumsel Sepekan: Warga Muratara Blokir Jalan Tolak Tambang Emas, Mahasiswa Papua Suarakan Raja Ampat
Dengan hadirnya figur-figur berpengaruh dari berbagai kalangan, Sumsel United diharapkan mampu segera bertransformasi menjadi klub profesional yang bisa bersaing di kancah nasional.
Dukungan dari masyarakat pun terus mengalir agar klub kebanggaan Bumi Sriwijaya ini bisa kembali membanggakan Sumsel di pentas sepak bola Indonesia.
Nil Maizar resmi diperkenalkan sebagai kepala pelatih klub sepak bola Sumsel United untuk mengarungi Liga 2 Indonesia musim 2025/2026, bersamaan dengan peluncuran logo dan jersi klub di Palembang, Sabtu (14/6) malam.
Presiden Sumsel United Cik Ujang mengatakan dengan hanya sekitar dua bulan sebelum kick-off Liga 2 Indonesia, manajemen Sumsel United dihadapkan pada tugas berat untuk segera mengidentifikasi, merekrut, dan mengintegrasikan pemain-pemain berkualitas di bawah arahan Nil Maizar.
Sebagai klub yang baru saja diperkenalkan dan berambisi menjadi rumah bagi talenta sepak bola Sumsel, kecepatan dalam pembentukan tim menjadi krusial. Tantangan bukan hanya sekadar mengisi posisi, melainkan menciptakan chemistry dan strategi yang matang dalam waktu singkat.
Oleh sebab itu, dirinya berharap dengan kolaborasi kuat antara presiden, direktur, dan seluruh manajemen, Sumsel United dapat bergerak sinergis untuk mencapai target yang ambisius di Liga 2.
"Mohon Sumsel United dikoordinasikan kerja sama antara presiden, direktur, dan manajemen untuk yang akan datang," kata dia.
Nil Maizar Target Liga 1
Nil Maizar mengatakan mendapat target untuk membawa Sumsel United melaju ke Liga 1 Indonesia.
Maka dari itu, dirinya menekankan empat hal yang harus dipenuhi oleh Sumsel United dalam mencapai tujuan tersebut, yaitu manajemen yang bertanggung jawab, pelatih berkualitas, pemain berkualitas, dan kualitas pelatihan.
"Saya lihat manajemen Sumsel United ini adalah orang-orang yang bagus di bidangnya. Sehingga, saya yakin manajemen ini akan bagus untuk ke depannya," ujarnya.
Dalam waktu dekat, dirinya akan segera berdiskusi dengan manajemen untuk perekrutan pemain Sumsel United.
"Mungkin kami pada tanggal 23 nanti akan segera memulai latihan dengan pemain yang ada dan diharapkan pemain yang menjadi incaran segera merapat ke Sumsel United," kata Nil Maizar.
Manajemen Sumsel United Syamsuddin Isaac menambahkan untuk logo Sumsel United berbentuk perisai yang merepresentasikan alat perjuangan dan keteguhan dalam menghadapi tantangan.
Warna biru muda dan biru tua pada logo melambangkan profesionalitas serta kepercayaan, sementara warna kuning menggambarkan energi dan kreativitas, dan oranye menunjukkan semangat serta antusiasme.
Elemen tangan yang menggenggam bola berapi menjadi simbol harapan dan optimisme dalam setiap pertandingan.
Tak hanya itu, kehadiran sembilan pilar pada logo turut merefleksikan filosofi Batanghari Sembilan, yaitu sembilan sungai besar yang bermuara ke Sungai Musi, Sungai Kelingi, Beliti, Lakitan, Rawas, Rupit, Batang Leko, Ogan, Komering, dan Lematang sebagai wujud semangat kolektif seluruh daerah di Sumatera Selatan yang menjadi kekuatan utama Sumsel United.